Mempromosikan Wisata Indonesia Lewat e-Tourism

Teknologi memang sangat berperan penting saat ini, lewat teknologi kini segala kegiatan manusia dapat dilakukan dengan sangat mudah, tidak terkecuali dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan, masyarakat internasional yang menjelajah dunia maya mencari destinasi wisata Indonesia lewat mesin pencari seperti Google tergolong masih sedikit.

"Di kawasan Asia-Pasifik, ada sekitar 300 juta orang mencari destinasi wisata melalui internet. Namun hanya sekitar 80 ribu yang mencari destinasi wisata Indonesia," kata Menpar Arief Yahya dalam kunjungannya ke Batam, Minggu.

Angka itu bahkan kurang dari satu persen dari total penjelajah dunia maya yang mencari destinasi wisata. Saat ini memang 60 persen dari jumlah total turis mancanegara mengunjungi Indonesia karena wisata budayanya, sementara 30 persen lainnya karena tertarik dengan alam Indonesia. 

"Lebih banyak yang mencari (destinasi) Malaysia," kata Arief yang beberapa waktu lalu bertemu dengan perwakilan Google.

Oleh karena itu, media digital menjadi tumpuan Kemenpar untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, yaitu lewat konsep e-Tourism. E-tourism menjadi konsep baru yang terus didengungkan sebagai salah satu wujud dari digitalisasi promosi pemasaran dan pengembangan pariwisata agar berkinerja dua kali lipat hingga mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.

Kampanye dan program serba digital itu menjadi andalan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk menyiasati anggaran promosi pariwisata Indonesia yang masih sangat rendah.  Sementara Indonesia pada 2014 hanya mencatatkan angka kunjungan wisman sebesar 9.435.411 atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat 8.802.129 wisman.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, Arief mengatakan industri pariwisata Indonesia sudah "sustainable" atau terus tumbuh karena lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,7 persen. Sementara pemerintah menargetkan untuk menggaet 20 juta wisman pada 2019 nanti.

Untuk mewujudkan target wisman pada 2019, tidak cukup hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, namun pemeritah menyiapkan strategi yang harus dilakukan antara lain memperbaiki infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT (Information and Communication Technology), kebersihan dan higienitas serta mempermudah akses dan konektifitas ke daerah tujuan wisata, kata Arief.

Perbaikan infrastruktur diharapkan sekaligus akan mendongkrak daya saing pariwisata Indonsia di tataran global yang saat ini berada di ranking 70 ke ranking 30 dunia pada 2019 nanti.

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…