Danai Pengembangan Bandara - Angkasa Pura II Rilis Obligasi Rp 6 Triliun

NERACA

Jakarta – Guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp6 triliun. Rencananya, obligasi sebesar Rp 6 triliun akan diterbitkan dalam dua tahap.

Kata Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi, untuk tahap I diterbitkan pada akhir tahun ini sebesar Rp2 triliun,”Obligasi sebesar Rp2 triliun rencanannya pada September atau Oktober, sebelumnya kita telah menerbitkan MTN (medium term notes), setelah memperoleh debt baru kita terbitkan obligasi,”ujarnya di Jakarta, Selasa (10/2).

Sementara pada tahun depan, aksi korporasi perseroan masih akan berlanjut dengan menerbitkan surat utang sebesar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun. Dengan demikian, total obligasi yang diterbitkan mencapai Rp6 triliun. Disebutkan, obligasi dengan tenor selama 5-7 tahun akan segera di tunjuk advisor-nya dalam dua bulan ke depan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dana hasil obligasi tersebut sebagian besar akan digunakan perseroan untuk pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta,”Untuk dana pengembangan Bandara Soekarno sekitar Rp4 triliun, selain itu untuk pengembangan bandara Jambi," paparnya.

Tahun ini, Angkasa Pura II mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5 triliun. Kata Budi, dana capex tahun ini sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan bandara, “Capex sekitar Rp5 triliun ada yang digunakan untuk Terminal T1 dan T2, memperbaiki taxi way, banyak yang harus kita perbaiki seperti di ruang tunggu T1 dan T2,”ungkapnya.

Dia juga menambahkan, perbaikan pelayanan yang dilakukan perseroan meliputi, penggantian lantai, memperbaiki taxi way dan perbaiki sistem. Pada intinya membenahi pengembangan Terminal T3 di Bandara Soekarno Hatta.

Selain digunakan untuk Bandara Soekarno-Hatta, kata Budi, perseroan juga turut menggunakan dana capex untuk mengembangkan sejumlah bandara lain,”Dari 13 bandara yang dikelola, relatif sudah terpugar, tapi yang belum itu di bandara Jambi. Tapi sebagian besar untuk (Bandara) Soekarno-Hatta karena kesenjangan 20 juta pengunjung di sana," pungkas Budi. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…