NERACA
Semarang- Persaingan ketat industri perbankan nasional memacu perusahaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk terus meningkatkan modal. Salah satunya, rencana mencari modal di pasar modal melalui penerbitan saham baru atau initial public offering (IPO) yang bakal dilakukan Bank Jateng.
Direktur Utama PT Bank Jawa Tengah, Radjim mengatakan, perseroan bakal menerbitkan saham baru atau go public untuk mencari pendanaan guna ekspansi bisnis, “Kami memang berencana melakukan IPO atau 'go public', tetapi untuk saat ini kami baru melakukan pembenahan secara internal," katanya di Semarang, Senin (9/2).
Dia menjelaskan salah satu pembenahan yang dimaksudkan adalah jika IPO yang dilakukan oleh Bank Jateng direspons secara baik oleh pasar maka pihak manajemen harus benar-benar memastikan akan dikemanakan dana yang sudah terkumpul dari para investor,”Dalam hal ini kepercayaan dari investor harus benar-benar dijaga, salah satunya mengenai keamanan dana yang sudah mereka gunakan untuk membeli sebagian saham Bank Jateng," katanya.
Sesuai dengan "roadmap" Bank Jateng, IPO akan dilakukan sekitar 2018 atau 2019. Untuk menuju ke IPO, pada tahun ini pihaknya akan menerbitkan obligasi. Dia mengatakan obligasi tersebut untuk memastikan Bank Jateng bisa mencapai buku tiga yang artinya bisa mengumpulkan modal minimal Rp5 triliun,”Kalau pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota terbatas dalam menyetorkan modal pada Bank Jateng maka kami harus mencari modal alternatif, salah satunya melakukan 'go public' ini," paparnya.
Sementara Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Semarang, Stefanus Cahyanto Kristiadi menilai, seharusnya Bank Jateng siap melakukan IPO mengingat bank milik pemda tersebut memiliki pertumbuhan kinerja yang cukup baik,”Beberapa waktu lalu saya juga sempat bertemu dengan jajaran manajemen dan mereka menyampaikan keinginannya untuk melakukan IPO, tinggal menunggu kesiapan dari para pemegang saham saja," katanya.
Dia mengatakan, hingga saat ini di Jawa Tengah belum ada perusahaan daerah yang sudah melakukan IPO. Salah satu syarat yang wajib dilakukan perusaan jika ingin melakukan IPO, yaitu harus berstatus sebagai perseroan terbatas (PT). Kemudian syarat lain untuk bisa melakukan IPO yaitu memiliki modal minimal Rp5 miliar.
Lanjutnya, jika Bank Jateng positif melakukan IPO, maka akan menambah jumlah perusahaan di Jateng yang sudah menjual sahamnya kepada investor. Hingga saat ini baru dua perusahaan di Jateng yang sudah melakukan IPO, yaitu Sido Muncul dan Sritex, kalau Bank Jateng jadi melakukan berarti ada tiga perusahaan di Jateng yang sudah 'go public'. (ant/bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…
NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…
NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…