Bijak Memanfaatkan Media Sosial - Oleh: Khairun Nissa, Alumni FKIP Bahasa Inggris

Media Sosial kini layaknya seperti sebuah KTP, semua orang memilikinya. Media sosial seperti facebook, twitter, pinterest, bbm hingga path telah menjadi kebutuhan setiap orang. Semakin bertambahnya jenis media sosial ini diiringi dengan kemajuan ponsel pintar yang semakin terjangkau harganya. Media sosial ini juga menyebabkan rasa candu, saat merasa bosan, seseorang akan otomatis membuka facebook, instagram ataupun media sosial lain, mengecek apakah ada notifikasi yang dialamatkan kepadanya, ataupun hanya sekedar mengecek status yang diupdate oleh teman-temannya.

Media sosial dibuat tentu untuk sebuah tujuan yang mulia, ingin menghubungkan orang-orang yang berjarak jauh agar lebih dekat dan lebih mudah untuk terus terhubung, sayangnya hal tersebut malah menjauhkan kita dari orang yang berada disamping kita saat ini.

Dengan semakin mudahnya teknologi, smartphone kini memudahkan orang untuk terus terhubung dengan dunia maya. Jika dulu, kita harus menunggu lama, mulai dari menghidupkan komputer, menghidupkan modem untuk koneksi ke internet, membuka web browser dan mengetikkan alamat website. Kini, hanya dengan membuka layar ponsel, kita sudah bisa tahu apa yang sedang terjadi di dunia maya.

Kemudahan ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, orang semakin mudah melakukan bisnis ataupun menghubungi orang lain yang memiliki jarak yang jauh. Dengan biaya yang sangat murah, kita dapat berkomunikasi berlama-lama. Kita juga dapat melakukan komunikasi lewat video call secara langsung.

Namun, dampak negatifnya perlu diwaspadai. Karena, seringkali kita terjebak berlama-lama di sosial media sehingga waktu luang habis hanya untuk membaca status orang lain ataupun menunggu balasan komentar . Tanpa kita sadari kita telah terjebak dalam yang mengubah cara kita untuk berkomunikasi.

Manusia Makhluk Sosial

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial. Bersosialisasi adalah salah satu dari kebutuhan hidupnya. Seseorang membutuhkan teman untuk berbagi cerita ataupun sekedar bercanda.

Dalam bersosialisasi secara langsung, kita melakukan semuanya secara spontan. Kita memiliki tugas untuk membangun emosi, perasan empati, marah, senang, sedih melalui ekspresi. Dalam berekspresi, kita menggunakan emosi-emosi yang dilakukan secara natural. Sedangkan di dunia maya, kita memiliki waktu untuk menuliskan kata-kata tersebut.

Dalam media sosial, emosi ini dapat pula disampaikan melalui ekspresi emoticon yang tersedia. kita mengekspresikannya hanya dengan sekali klik, Cara ini tentu berbeda dengan cara alami yang biasa kita lakukan, karena sebagai manusia kita tak hanya berkomunikasi untuk menukar informasi saja, namun juga untuk berbagi dan berempati, dimana saat kita hidup dengan orang lain kita juga harus memikirkan perasaan orang lain yang berada disampaing kita. Hanya dengan melihat keadaan atau ucapan seseorang, kita dapat mengetahui orang tersebut dalam keadaan sedih, marah, ataupun membutuhkan bantuan. Namun, dalam media sosial kita tak dapat melatih perasaan kita, empati kita dengan orang lain. Tentu hal ini akan memberikan dampak buruk bagi generasi selanjutnya.

Semakin lama, teknologi akan semakin maju dan kita akan semakin sibuk dengannya. Kemajuan teknologi tentu harus ditingkatkan, kita harus terus berinovasi dalam memanfaatkannya agar dapat mempermudah dan juga membantu kehidupan manusia. Namun, manusia harus lebih pintar dalam menggunakannya. Kemajuan teknologi juga harus dihadapi dengan baik, jangan sampai hal yang seharusnya membantu malah menghabiskan waktu generasi muda untuk hal yang sia-sia.

Lihat saja, jika ada dua orang teman tengah berkumpul ditempat makan, maka akan ada jeda dimana mereka akan asyik dengan ponselnya masing-masing. Saat seseorang tengah mengecek ponselnya, maka biasanya otomatis teman yang lain akan ikut mengecek ponsel pribadinya. Keadaan sok sibuk ini selalu terjadi di masyarakat kita. Begitupun saat berkumpul keluarga, keadaan ini akan terulang disaat seseorang tengah merasa bosan ataupun merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.

Memanfaatkan Ponsel Pintar

Internet adalah gudang informasi, media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik. Misalnya, untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain, menjalankan bisnis, berkomunikasi dengan teman lama, ataupun saling memberikan nasihat dan motivasi. Namun, kita tak boleh membiarkan diri kita terlena dengan media sosial. Saat orang lain mengajak untuk mengobrol dihadapan kita, turunkan ponsel dari pandangan dan tataplah lawan bicara.

Menatap lawan bicara artinya mendengarkan oranglain dan menghargainya. Memang, saat mendengarkan oranglain, kita tak perlu menatap wajahnya, namun untuk menghargainya kita perlu meninggalkan sejenak dunia maya dan menghargai keberadaannya pula.

Sangat banyak yang bisa dimanfaatkan pada ponsel pintar, namun apabila kita tak dapat mengaturnya, maka ponsel pintar itu pula yang akan mengatur kita. Untuk itu, ada saatnya dimana kita perlu untuk mengecek ponsel dan bermain dengan dunia maya dan ada saatnya pula kita harus serius dan fokus pada dunia nyata, kita tak bisa hidup di dunia maya. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, bukan ponsel pintar. Kita butuh bersosialisasi secara langsung dengan orang yang ada disekitar kita.

Apabila sudah terlalu kecanduan dengan gadget ataupun media sosial, batasi penggunaan media sosial yang berlebihan. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan niat untuk tidak menghabiskan waktu di media sosial dengan percuma. Nonaktifkan notifikasi media sosial. beberapa media sosial dapat dibuka melalui web browser, karena itu tak perlu terputus dari media sosial, kita bisa tetap terhubung namun dengan intensitas yang lebih rendah.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah mengganti aplikasi media sosial dengan aplikasi lain yang membuat kita lebih produktif. playstore memiliki banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan secara online ataupun offline, kita dapat memilih sesuai dengan kebutuhan. Semoga, kita lebih bijak dalam menggunakan ponsel pintar dan media sosial untuk kegiatan yang bermanfaat!. (analisadaily.com)

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…