DPR Tolak Suntikan Modal PMN - Saham-Saham BUMN Mulai Berguguran

NERACA

Jakarta –Sikap keras Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang menolak suntikan dana pemerintah senilai Rp 72,9 triliun ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan sentiment negatif terhadap beberapa saham emiten plat merah yang ditutup langsung anjlok.

Tercatat dari total 40 BUMN, ada lima yang melantai di pasar modal dalam negeri, yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Disebutkan, lima saham BUMN ini juga rata-rata dibuka positif pada pembukaan perdagangan. Hanya saja memasuki perdagangan Sesi II rata-rata jatuh ke zona merah. Pasalnya, Komisi XI menyampaikan pengumuman menolak suntikan dana kepada sejumlah BUMN tersebut.

Merespon hal tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, jika DPR menolak usulan pemerintah untuk memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke BUMN sekitar Rp72,9 triliun akan mengganggu program yang sudah dicanangkan,”Ya pasti ada program yang terganggu,”ujarnya di Jakarta, Rabu (4/2).

Kendati demikian, Rini masih optimistis bahwa saat ini rencana tersebut masih dalam pembicaraan di parlemen. Sementara mengenai suntikan modal yang diberikan kepada perusahaan plat merah terbuka, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rini menegaskan bahwa kendati sudah go public, namun perusahaan tersebut tetap milik negara,”Mau go public atau tidak go public tapi mereka masih milik pemerintah, jadi sama saja,”tegasnya.

Menurutnya, dengan penyuntikan modal tersebut akan membantu kinerja perusahaan karena akan mendapatkan dana tambahan untuk menjalankan aksi korporasi yang sudah direncanakan,”Apa artinya go public? Berarti kalau perlu ada penambahan modal selain dapat dari pemerintah dapat dari publik juga,”tuturnya.

Sebagai informasi, beberapa saham emiten BUMN yang terkoreksi diantaranya saham Antam dibuka naik ke Rp 1.060 dari posisi kemarin Rp 1.055. Lewat pukul 14.00 waktu JATS sahamnya terkoreksi sampai ditutup turun 5 poin (0,47%) ke level Rp 1.050 per lembar.

Hal yang sama juga terjadi terhadap sama Waskita dan Adhi Karya. Saham Waskita Karya pagi tadi dibuka positif, dari Rp 1.830 jadi Rp 1.850 per lembar. Sekitar pukul 14.00 waktu JATS sahamnya mulai terkena koreksi dan akhirnya ditutup jatuh 60 poin (3,28%) ke level Rp 1.770 per lembar.

Pada jam yang hampir sama, saham Adhi Karya juga terkoeksi ke zona merah sampai ditutup anjlok 390 poin (10,26%) ke level Rp 3.410 per lembar. Padahal harga saham diawal perdagangan dibuka naik ke Rp 3.835. Saham Bank Mandiri sempat jatuh juga sekitar jam yang sama, sampai ke titik terendahnya di Rp 11.200 per lembar. Untungnya investor asing berburu saham-saham bank kelas berat. Saham Bank Mandiri pun ditutup naik 25 poin (0,22%) ke level Rp 11.375.

Kemudian saham Krakatau Steel juga kena koreksi tipis setelah DPR menolak tambahan modal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Tapi koreksinya bisa ditahan dan saham Krakatau pun ditutup naik tipis 1 poin (0,22%) ke level Rp 465 per lembar. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…