Tren Penguatan IHSG Belum Juga Sirna

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih bertahan di zona hijau dan ditutup menguat 23,566 poin (0,45%) ke level 5.315,284. Sementara Indeks LQ45 ditutup tumbuh 6,760 poin (0,74%) ke level 920,349,”Masih mengalirnya dana asing ke pasar modal domestik menjadi salah satu pendorong IHSG melanjutkan penguatannya," kata Analis Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya di Jakarta, Rabu (4/2).

Menurut dia, masuknya investor asing ke pasar modal itu menunjukan bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang bagus. Selain itu, kembali menguatnya mata uang rupiah terhadap dolar AS juga turut menunjang IHSG berada dalam area penguatan.

Di sisi lain, dia menambahkan pelaku pasar juga memproyeksikan data ekonomi yang akan dirilis berikutnya salah satunya cadangan devisa yang disinyalir akan bertambah. Dimana secara teknikal, lanjut dia, IHSG masih memiliki kekuatan untuk melanjutkan tren penguatan jangka pendek sehinga dapat terlepas dari fase konsolidasi menuju level batas atas ke 5.348 poin dalam waktu dekat.

Perdagangan kemarin, indeks belum berhasil mencetak rekor baru. Rekor tertingginya terakhir kali diraih pada penutupan perdagangan Jumat 23 Januari 2015 di level 5.323,885 setelah melonjak 70,702 poin (1,35%). Kendati demikian, investor asing berburu saham bank berkapitalisasi besar. Transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 873,441 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 280.712 kali dengan volume 6,609 miliar lembar saham senilai Rp 8,294 triliun. Sebanyak 128 saham naik, 153 turun, dan 102 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia tak lagi kompak menguat setelah bursa saham Tiongkok terkena aksi ambil untung dan jatuh ke zona merah.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah BCA (BBCA) naik Rp 400 ke Rp 13.900, Bayan (BYAN) naik Rp 250 ke Rp 7.300, XL Axiata (EXCL) naik Rp 235 ke Rp 4.890, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 225 ke Rp 23.625. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 11.500 ke Rp 142.000, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 325.000, Inti Agro (IIKP) turun Rp 585 ke Rp 1.760, dan Blue Bird (BIRD) turun Rp 475 ke Rp 10.025.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat menguat 31,552 poin (0,60%) ke level 5.323,270. Sementara Indeks LQ45 naik 7.074 poin (0,77%) ke level 920,663. Sembilan indeks sektoral berhasil menguat berkat aksi beli investor asing. Hanya sektor agrikultur yang terkena aksi ambil untung. Investor asing berburu saham bank berkapitalisasi besar.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 141.059 kali dengan volume 3,216 miliar lembar saham senilai Rp 4,166 triliun. Sebanyak 171 saham naik, 98 turun, dan 85 saham stagnan. Bursa-bursa regional masih kompak menguat hingga siang. Aksi beli juga ramai dilakukan pelaku pasar di Asia.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 475 ke Rp 9.475, Astra Agro (AALI) naik Rp 325 ke Rp 23.725, Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 23.450, dan BNI (BBNI) naik Rp 225 ke Rp 6.650. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Inti Agro (IIKP) turun Rp 585 ke Rp 1.760, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 325 ke Rp 11.325, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 200 ke Rp 11.600, dan Mandom (TCID) turun Rp 200 ke Rp 18.300.

Pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat sebesar 23,73 poin atau 0,45% ke posisi 5.315,44. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat sebesar 5,99 poin atau 0,66% ke posisi 919,58,”Menguatnya harga minyak mendukung bursa saham global sehingga turut mendorong IHSG melanjutkan kenaikannya pada pagi ini," kata Analis Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri.

Dia mengatakan bahwa penguatan harga minyak dunia sekitar 20% ke kisaran US$ 50 per barel mengindikasikan permulaan tren pada pasar komoditas lainnya. Saham-saham sektor minyak dan gas (migas) dan perkebunan akan diuntungkan oleh penguatan harga minyak dunia itu.

Di sisi lain, lanjut dia, mata uang rupiah yang kembali melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS juga turut menopang indeks BEI meningkat lebih tinggi hingga menembus level 5.300 poin. Terpantau, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi bergerak menguat sebesar 51 poin menjadi Rp12.606 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.657 per dolar AS.

Sementara analis Suryawijaya menambahkan, mata uang rupiah yang positif serta data-data ekonomi yang telah dirilis Badan Pusat Statistik masih menjadi penopang bagi laju bursa saham domestik,”Sentimen dari eksternal juga cukup positif sehingga menambah sentimen untuk menopang IHSG BEI,”paparnya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 209,10 poin (0,85%) ke 24.763,88, indeks Bursa Nikkei naik 380,25 poin (2,19%) ke 17.716,10, dan Straits Times menguat 14,83 poin (0,46%) ke posisi 3.423,40. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…