Kisruh KPK dan Polri - Investor Pilih Sikap Wait And See

NERACA

Jakarta – Kegaduhan antar lembaga hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang belum tuntas, rupanya memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar modal. Pasalnya, kondisi ini menimbulkan kepastian soal hukum.

Oleh karen itu, Global Strategist Eastspring Investments Singapore Limited, Robert Rountree menilai, saat ini banyak investor lebih mengambil sikap posisi wait and see terhadap pasar Indonesia dan salah satunya akibat kondisi politik antara KPK dan Polri,”Investor masih mecermati capital market ekonomi Indonesia karena salah satunya kondisi politik di Indonesia belakangan ini. Jadi tahun ini saya rasa masih banyak investor yang wait and see," kata Robert di Jakarta, Selasa (3/2).

Menurutnya, bagaimanapun juga kondisi politik juga berperan penting kepada investor untuk memutuskan investasinya. Meski demikian, dirinya meyakini bahwa Indonesia masih menjadi tujuan investasi karena gejolak politik  tentunya hanya bersifat sementara. "Jadi  kondisi ini sementara, seperti pengalaman sebelumnya saat pemilihan presiden, kondisi politik memanas, tapi setelah itu, investor ramai-ramai menaruh dananya di Indonesia,”ungkapnya.

Sementara ditempat terpisah, Presiden Direktur Panin Asset Management, Winston Sual menuturkan, kondisi pasar saham tahun ini diperkirakan lebih baik atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014. Pasalnya, penurunan harga minyak dunia yang disertai dengan ekspektasi tingkat inflasi yang rendah di 2015 memberikan optimisme untuk peningkatan perekonomian Indonesia.

Lanjutnya, hal ini akan mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang signifikan di tahun ini,”Tidak ada yang menyangka kalau harga minyak akan serendah seperti sekarang ini. Ada 2 hal utama yang mempengaruhi ekonomi dunia. Pertama penurunan harga minyak dan kedua tingkat inflasi yang rendah", jelasnya.

Winston mengungkapkan, penurunan harga minyak ini membuat APBN jauh lebih sehat karena biaya impor minyak jauh lebih rendah. Apalagi, harga BBM di dalam negeri harganya naik, ini akan menekan angka impor BBM,”Penurunan harga minyak membuat APBN dan konsumsi lebih baik, inflasi terjaga dan CAD diperkirakan menjadi lebih baik. Penurunan harga minyak juga bisa meningkatkan likuiditas perbankan dan menarik capital inflow,”paparnya.

Sebelumnya, analis PT Investa Saran Mandiri, Adi Joe mengakui, sentimen KPK-Polri membuat pergerakan pasar saham di dalam negeri bergerak 'volatile' atau mudah berubah dalam kisaran tipis. Kendati demikian, dia memperkirakan bahwa sentimen KPK-Polri hanya bersifat jangka pendek bagi pergerakan pasar saham domestik, selanjutnya investor akan mencermati laporan keuangan tahunan emiten periode 2014.

Dia menuturkan, potensi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melanjutkan peningkatan cukup terbuka, hal itu didukung ekspektasi laporan keuangan tahunan emiten masih cenderung positif. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…