Danai Tiga Proyek Jalan Tol - CMNP Bakal Terbitkan Obligasi Rp 3Triliun

NERACA

Jakarta - Guna memenuhi ekspansi bisnis dalam pengembangan jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) kembali menyampaikan rencana penerbitan obligasi yang sempat tertunda lantaran harus melakukan restrukturisasi utang anak usahanya PT Citra Margatama Surabaya. Kini seiring telah dilakukan restrukturisasi utang, perseroan berniat menerbitkan obligasi alias surat utang senilai Rp 3 triliun, paling lambat pada kuartal tiga tahun ini. Hasil penjualan obligasi itu dialokasikan untuk membiayai aksi korporasi perusahaan di tahun ini.

Direktur Keuangan Citra Marga Indrawan Sumantri mengatakan, nantinya hasil penjualan obligasi akan dialokasikan untuk membiayai aksi korporasi sepanjang tahun ini. Rencananya, perseroan akan mengembangkan ruas tol Depok-Antasari, perpanjangan tol Jakarta Intra Urban Tollroad (JIUT) dan pengembangan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu),”Tidak tertutup kemungkinan kami masuk ke proyek yang lain. Namun saat ini, prioritas kami adalah tiga proyek itu," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Saat ini ruas tol JIUT sudah sesak oleh kendaraan yang melintas. Ruas yang semula hanya menjangkau Cawang-Tanjung Priok-Jembatan Lima, akan diperluas hingga Plumpang, Citra Marga memperkirakan kebutuhan dana untuk memperpanjang ruas tol ini mencapai Rp 3,6 triliun.

Kegiatan Citra Marga dalam pengembangan ruas tol Depok-Antasari saat ini adalah penyelesaian pembebasan lahan untuk tahap I. Ruas ini terbagi menjadi dua seksi. Sejauh ini, dari kebutuhan lahan sepanjang 6,9 kilometer (km) untuk seksi I Antasari-Brigif, sudah terbebas baru sekitar 66% dari kebutuhan.

Sementara lahan sepanjang 6,3 km seksi II Brigif-Krukut-Sawangan yang sudah dibebaskan baru 18% dari kebutuhan. Hitungan perusahaan, pembebasan seluruh lahan tersisa membutuhkan dana sebesar Rp 3,29 triliun.

Sebagai informasi, PT Citra Marga Surabaya (CMS) mengoperasikan konsesi tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda. Pada 2009, CMS memiliki utang Kredit Investasi (KI) I dan KI II yang berasal dari Bank Mega dan Bank Central Asia (BCA). Untuk KI I jatuh tempo pada 2021 dan memiliki nilai sebesar Rp 406 miliar. Perinciannya Rp 200 miliar dari BCA dan Rp 206 miliar dari Bank Mega. Sementara KI II jatuh tempo pada Juli 2014 dengan total nilai Rp 351 miliar.

Sebanyak Rp 175 miliar dari BCA dan Rp 176 miliar dari Bank Mega. "Utang itu diambil CMS pada 2007. Lalu, pada 2009 kami restrukturisasi hingga mendapatkan dua Kredit Investasi. Tahun ini kami sudah meminta pada kedua bank agar jatuh tempo diperpanjang menjadi tahun 2021," papar Indrawan. 

Kemudian berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa, diputuskan untuk membagikan dividen saham dengan ratio pembagian dividen saham empat banding satu (4:1). Dividen saham sebanyak 550 juta lembar berasal dari kapitalisasi sebagian saldo laba ditahan perseroan yang merupakan dana cadangan yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp1,507 triliun per 31 Desember 2013.

Nilai dividen saham yang telah disetujui oleh manajemen dan pemegang saham dalam RUPSLB sebesar Rp2.740 per saham,”Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan pada 20 Februari 2015, dan cum dividen di pasar tunai pada 25 Februari 2015. Recording date yang berhak atas Dividen Kas (DPS) pada 25 Februari 2015," kata Indrawan.

Menurut Indrawan, dengan dibagikannya pemegang saham kepada pemegang saham, pihaknya berharap jumlah saham perseroan yang beredar di pasar akan semakin meningkat. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…