"Siap Jadikan UIN Jakarta Destinasi Studi Islam Dunia" - Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor UIN Jakarta

Terpilih sebagai rektor UIN Jakarta untuk masa jabatan 2015-2019, Prof. Dr. Dede Rosyada MA berupaya menjadikan alumni UIN Jakarta mampu masuk ke semua pasar dengan membekali mereka skil yang mumpuni.

NERACA

UIN Jakarta menjadi Destinai Studi Islam Dunia bukanlah “mimpi di siang bolong”, tetapi mimpi yang harus diwujudkan. Karenanya, akademisi di UIN Jakarta dituntut menghasilkan teori, teknologi, instrumen yang harus berkualitas.

“UIN Jakarta adalah ini bagian teori itu, meningkatkan peradaban dunia, ekonomi dunia, itu semua kan dari temuan para akademisi. Itu yang saya impikan bersama teman lain saat kompetisi pemilihan rektor beberapa bulan silam,” kata Prof Dede.

Untuk mencapainya, pihaknya kini tengah menata program akademik baru, dari mulai kurikulum, dan meningkatkan produktifitas dosen, hingga mengenalkannya di mata internasional. Kurikulum misalnya, Prof Dede kini tengah membangun kurikulum yang bisa connect pada kepentingan pasar. Sehingga mahasiswa yang lulus bisa diterima pasar dengan baik.

Sehingga Alumni UIN Jakarta dengan jurusan yang tidak memiliki spesifik market seperti jurusan Tafsir Hadis, Perbandingan Agama dan lainnya tak perlu khawatir, karena universitas telah membekali para mahasiswa dengan skill yang mumpuni. Sehingga para mahsiswa dengan jurusan tidak memiliki spesifik market ini tetap dapat berkiprah memajukan bangsa.

“Kalau Tarbiyah kan spesifik marketnya, memang diperuntukan menjadi guru, nah mahasiswa Tafsir Hadis kan beda. Tetapi nanti tidak lagi demikian, karena mereka akan dibekali dengan skill yang baik, jadi tidak mustahil nanti kalau mahasiswa jurusan Tafsir Hadis jadi rancang Bangun sebuah perusahaan besar macam Samsung misalnya,” kata dia.

Karena itu, nantinya para mahasiswa yang tidak memiliki spesifik market tersebut akan diberikan tiga kertas. Ya, selain Ijazah dan Transkirp nilai juga diberikan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (yang menyebutkan skill mereka).   

“Sementara bagi mahasiswa jurusan dengan spesifik market macam Tarbiyah (Keguruan), Syariah dan lainnya, kita tinggal mempertajam skill mereka saja, dengan cara melakukan standarisasi ya minimal untuk ukuran se-Asia Tenggara, karena kita akan segera masuk MEA,” sebut dia.

Dikatakan Prof Dede, semua Profesi akan mudah masuk ke ASEAN, tetapi untuk jurusan Tarbiyah atau Keguruan belum bisa masuk karena belum terdaftar dalam MRA (Mutual Recognition Agreement), tetapi menurut dia nanti ketika memasuki November 2015, jurusan Tarbiyah juga akan melantai ke dalamnya.

“Nanti saya rasa juga akan masuk, jadi nanti ada flowing out ada juga flowing in guru di 10 negara ASEAN,” kata dia yakin.

Sayangnya, Indonesia saat ini belum memiliki sebuah lembaga standarisasi, meski demikian Indonesia masih diuntungkan karena tergabung dengan AUN (ASEAN University Network). Sehingga alumni dari Indonesia nantinya tetap bisa masuk ke pasar ASEAN.

“Karena itu, kita terus siapkan kualitas agar tak kalah dengan Negara lain. Kalau tidak kan kita bisa ketinggalan,” sebut Prof Dede.

Strategi kedua membuat UIN Jakarta mendunia adalah dengan meningkatkan produktifitas dosen, dosen bertugas mengajar dan meneliti, makanya di UIN Jakarta mereka di diberi chance dan challenge  agar menghasilkan karya yang bisa dibanggakan.

Baik karya di bidang teknologi atau yang lainnya. Misalnya di bidang teknologi tentu dengan mematenkan karya dosen-dosen tadi, atau kalau berupa soft copy harus mendapat HAKI (Hak Atas Kakayaan Intelektual) atas copy write yang mereka buat.

“Kita akan dorong mereka menulis dalam bahas Inggris. Karena bahasa yang dipakai di ASEAN itu bahasa Inggris. Lalu diterbitkan dalam jurnal internasional dalam bentuk jurnal online. Jika tulisan kita dibaca orang, setelah itu baru ada pengakuan, ujung-ujungnya alumni akan mudah masuk ke sana,” tegas dia lagi.

Strategi ketiga, adalah mengenalkan jurusan-jurusan UIN agar dikenal dunia, dengan kata lain UIN Jakarta membuka kesempatan mahasiswa luar untuk belajar di sini (UIN Jakarta) dan tahu akan kualitas yang dimiliki.

“Kita buka untuk semua Negara, supaya nantinya semua orang belanja ke sini, kalau sudah ke sini (UIN Jakarta) kan mereka tahu barang kita bagus, kalau sudah begitu kan mereka akan bicara di negara mereka masing-masing kalau UIN bagus,” kata dia seraya membeberkan strategi andalnya.

Memang, untuk saat ini diakui Prof Dede, sudah ada mahaiswa luar yang belajar di UIN Jakarta. Tetapi, angkanya masih cukup sedikit. Karena itu, di empat tahun periode kepemimpinannya, Prof Dede menargetkan setidaknya 2,5% dari seluruh mahasiswa yang belajar di UIN Jakarta adalah mahasiswa dari luar.

Hal itu, tentu membutuhkan bantuan pemerintah, dan saat ini kata Prof Dede pemerintah siap membantu dan pihaknya (UIN Jakarta) tengah bersiap untuk berjalan tahun ini. “Itu sudah disiapkan, selagi saya menjabat Direktur Pendidikan Tinggi. Dari Negara ASEAN paling banyak belajar ke Indonesia Thailand dan Malaysia  dan mayoritas mereka belajar Islamic Studies,” sebut dia.

Menariknya Islamic Studies

Selama ini negara Islam macam Afganistan, Pakistan belajar Islam dengan mengangap yang tidak sama dengan mereka adalah musuh, makanya madrasah (sekolah) di afganistan berbeda dengan yang ada di Indonesia, mereka sudah diajarkan cara "berjihad". Sementara Islam di Indonesia kan sangat pluralis, kita menghargai kepercayaan yang berbeda dengan tetap dapat hidup berdampingan.

“Ini kan berasal dari kepercayaan, Islam di sini bisa mengenal perbedaan-perbedaan, mereka ingin tahu  Islam di Indonesia seperti apa. Makanya UIN Jakarta diharapkan mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam,” kata dia.

Tak hanya negara-negara Islam yang tertarik belajar Islamic Studies di Indonesia, beberapa negara Eropa pun demikian. Seperti ketika Prof Dede mengunjungi Brussel beberapa waktu lalu, parlemen di sana sangat tertarik dengan Islamic Studies di Indonesia.  “Mereka ingin tahu bagaimana menjadi Muslim yang baik tanpa membenci Kristen di sebelahnya,” tegas Profesor berkacamata itu.

Siapkan Mahasiswa-Pengusaha

Selain menyaipkan SDM berkualitas, UIN Jakarta,  juga tengah berupaya mewujudkan cita-cita pemeintah untuk menambah angka pengusaha, maklum saat ini angka pengusaha di Indonesia belum ideal. Dengan kata lain masih lebih banyak pekerjanya.

Untuk itu, pihaknya (UIN Jakarta) punya program entrepreneurship, caranya dengan memberikan pelatihan kepada mahasiswa agar nanti bisa menjdai entrepreneur sukses. Tak hanya itu, pihaknya juga memfasilitasi mahasiswa yang ingin membangun usaha ke bank (sebagai akses modal)

“Kita juga beri kemudahan bagi mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha, dengan menghubungkan mereka kepada akses permodalan (bank). Baik, itu berupa pinjaman atau bantuan cuma-cuma dari bank (dalam bentuk charity),” tegasnya.

Biasanya, menurut dia, hampir semua bank punya charity, memang tidak banyak jumlah dananya, tetapi bagi mahasiswa yang ulet dan pintar dana tersebut akan mampu dibuat berkali-kali lipat, soal besarannya, kata Prof Dede biasanya masing-masing mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha  (setelah proses seleksi) mendapat Rp10 juta.

“Kalau dikasih modal Rp1 miliar dan dan pelaku usaha juga baru merintis bias-bisa usaha akan hancur, di sini ada pokoknya ada proses learning by doing. Dan mencari bagaimana caranya mereka mengembangkan bisnis,” tutup Prof Dede.

 

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…