Sampah di Cianjur Masih Jadi Masalah

 

NERACA
Cianjur – Masalah sampah di Kabupaten Cianjur, terus menjadi sorotan warga masyarakat Cianjuur khususnya yang tinggal di perkotaan. Oleh karena itu, Wakil Bupati Cianjur, H. Suranto yang dinilai rajin melakukan kunjungan kerja dibanding Bupati Cianjur Tjetjep Mukhtar Soleh, meminta SKPD yang menangani masalah sampah harus lebih kreatif dan cerdas menangani masalah sampah tersebut.

 
“ Lakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam mengelola sampah guna implementasi dari sebuah motivasi dalam manajemen pekerjaan yang baik di dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam menghasilkan produk yang bernilai kembali,” kata  Suranto, saat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan didampingi  Asda III Bidang Kesra , H. Dudun Abdullah, Senin 12/9.

Sampah, kata Suranto,  merupakan salah satu permasalahan yang terus meningkat seiring pesatnya pembangunan di segala sektor. Paradigma lama mengenai penangganan sampah yaitu dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) harus di rubah menjadi paradigma baru. Di antaranya yaitu sampah di kumpulkan, diangkut lalu di olah atau dicacah sehingga residu sampah bisa di tekan menjadi 20% sedangkan sisanya 40% mejadi kompos dan 40% lagi menjadi pelastik.

Permasalahan sampah seperti tingginya volume sampah, tidak seimbangnya jumlah sampah terangkut dengan volume sampah, terbatasnya usia pakai TPA, TPS Transfer Depo. Kemudian, sulit dan mahalnya pengadaan lahan untuk TPA, adanya penolakan dari warga untuk pembangunan TPA, dan pola penangganan sampah masih menggunakan metode lama yaitu dikumpulkan, diangkut lalu dibuang, masih menjadi kajian penting pemerintah daerah dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan , Arif mengungkapkan, instituasinya telah membuat suatu rencana untuk menanggulangi permasalahan  sahpah yaitu dengan meningkatkan kualitas TPA Pasir Sembung menjadi TPST  (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu).  Menjadi tujuan wisata pendidikan dengan solusi merubah paradigma pengelolaan sampah dari pengumpulan, pengangkutan dan buang ke TPA menjadi penurunan volume sampah melalui program 3R.

 

Tujuan dari program 3R adalah sampah dapat dibuang ke TPA sebanyak 20%, memperpanjang usia pakai TPPAS, TPS, transfer depo, membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan, kebersihan lingkungan terjaga, kota menjadi bersih dan ramah lingkungan.

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…