Mandiri Optimis Kredit Bisa Tumbuh 17%

NERACA

Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin, mengaku optimis jika pihaknya bisa mencapai pertumbuhan kredit 15%-17% sesuai dengan arahan Bank Indonesia. "Pertumbuhan kredit 15%-17% yakin dapat tercapai,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/1).

Menurut Budi, kondisi likuiditas tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2013 lalu, sehingga dapat lebih mendukung peningkatan penyaluran kredit. "Dengan semakin bertambahnya DPK (dana pihak ketiga) kredit juga dapat tumbuh. Logikanya kan begitu," kata Budi.

Namun, lanjut dia, pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada tahun ini akan mencapai batas bawah arahan bank sentral, yakni 15% karena dinilai lebih realistis. Budi juga menambahkan, komitmen pemerintah untuk menggenjot infrastruktur, akan membantu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan mempengaruhi sektor bisnis lainnya.

"Karena pemerintah sudah berkomitmen untuk membangun infrastruktur, nanti ada 'trickle down effect' ke bisnis lainnya," terang dia. Bank Mandiri sendiri memberikan dukungan dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di antaranya dengan membiayai pembangunan infrastruktur Indonesia.

Saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp47,25 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan pada pembangunan pelabuhan laut, bandar udara, pembangkit listrik serta jalan tol. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…