Tiphone Rampungkan Akuisisi Simpatindo

NERACA

Jakarta - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menandatangani sale, purchase, and assignment of warrant agreement dengan Parragon Paper Limited pada 22 Januari 2015. Penandatanganan tersebut sehubungan dengan pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50 ribu saham baru dalam PT Simpatindo Multi Media, suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang distribusi voucher pengisian ulang prabayar (PT SMM).

Direktur Utama PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, Lie Pin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, kerjasama ini dilakukan dengan tujuan memperluas jaringan usaha perseroan. Perseroan juga telah melaksanakan atau mengeksekusi waran untuk memperoleh 50 ribu saham baru dalam PT SMM berdasarkan pemberitahuan pelaksanaan waran kepada PT SMM tertanggal 22 Januari 2015. Pelaksanaan waran perseroan juga telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SMM.

Diungkapkan Tan Lie Pin, harga pembelian waran tersebut adalah USD32 juta dan total harga pelaksanaan waran untuk memperoleh 50 ribu saham baru dalam PT SMM sebesar Rp50 miliar. Maka dengan demikian, perseroan akan memiliki 50 ribu saham dalam PT SMM yang merupakan 99,5% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh PT SMM.

Tahun ini, perusahaan distributor seluler ini menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 32,14% menjadi Rp18,5 triliun, dari perolehan target pendapatan di tahun 2014 yang mencapai di atas sebesar Rp14 triliun,”Kami optimistis target pendapatan di tahun 2014 dan tahun ini akan terwujud. Kontribusi pendapatan masih banyak disumbang dari voucher pulsa dan kartu perdana," kata Sekretaris Perusahaan TELE, Semuel Kurniawan.

Samul menjelaskan, kontribusi penjualan pulsa masih pendorong utama dari perolehan pendapatan yang didapatkan perseroan. Setelah itu baru disusul oleh handset dan sebagainya. Menurutnya, pulsa merupakan kebutuhan utama bagi seorang, karena semua lapisan masyarakat membutuhkannya dari pedagang kecil sampai pebisnis. Sebab semua menggunakan alat komunikasi guna memperlancar kegiatan mereka sehari-hari, bahkan dalam berbisnis.

Asal tahu saja, kontribusi utama pendapatan perseroan masih ditopang penjualan pulsa hinga 70%, handset sendiri mencapai 20-30%. Maka dengan melihat faktor pendorong utama pendapatan dari pulsa, Samuel meyakini di tahun ini juga penyumbang utama pendapatan untuk perseroan masih dihasilkan dari penjualan pulsa,”Semua orang butuh pulsa. Jadi kita yakini pendorong utama pendapatan dari pulsa,”kata Samuel.

Asal tahu saja, dengan rampung akuisisi terhadap distributor produk Telkomsel, PT Simpatindo Multimedia (SMM) bisa memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 4 triliun. Simpatindo diakuisisi dengan nilai sekitar Rp500 miliar sebagai dampak dari aksi spin off anak usaha TiPhone, PT Excel Utama Indonesia (EUI) selaku distributor produk XL. Selama ini, EUI menyumbang Rp1 triliun terhadap pendapatan usaha TiPhone. Spin off harus dilakukan menyusul penguasaan Telkom atas saham TiPhone sebanyak 25%. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…