Pemerintah Giring Investor China untuk Gabung

NERACA

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menginginkan investor Tiongkok bergabung untuk membangun sejumlah sektor seperti penambahan daya listrik, pembangunan tol, pelabuhan, kawasan industri terintegrasi, pembangunan rel kereta api dan lainnya.

"Tiongkok adalah negara kedua terbesar dengan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, selain itu Tiongkok juga memiliki teknologi yang baik, untuk itu kami menginginkan Tiongkok membantu Indonesia dalam membangun infrastruktur," kata dia pada seminar "Indonesia, China and The Pacific Rim Relationship" di Jakarta, Selasa (20/1).

Dia mengatakan meski Indonesia telah mengalihkan subsidi yang tidak produktif menjadi produktif dan menyisakan ruang fiskal sebanyak Rp230 triliun namun angka tersebut masih belum cukup untuk membangun infrastruktur yang dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar tujuh persen.

Oleh sebab itu ia membutuhkan investor untuk membangun infrastruktur Indonesia, pada sektor penambahan daya listrik yang telah ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo sebanyak 35 ribu mega watt.

Kemudian pembangunan rel kereta api antar provinsi di Pulau Sumatera, pembangunan jalur ganda kereta api di Pulau Jawa, pembangunan jalan tol, pembangunan bandara dan perluasan bandara dan lainnya.

Masalah-masalah seperti perizinan, juga telah diselesaikan oleh pemerintah saat ini dengan adanya layanan Terpadu Satu Pintu pada Badan Koordinasi Penanaman Modal yang dapat memudahkan investor untuk mendapatkan lisensi.

"Masalah perizinan adalah masalah yang sudah lama ada di Indonesia dan kami sudah membentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Badan Koordinasi Penanaman Modal yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2015," kata dia.

Sofyan pun berharap dengan adanya pelayanan tersebut investor tidak lagi kerepotan dan menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan izin. Keraguan kualitas produk Tiongkok menurutnya hanya pada dalam pemilihan, dirinya meyakini jika diseleksi secara berhati-hati produk Tiongkok juga memiliki kualitas yang baik dan tidak cepat rusak. [ardi]

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…