Pasca Batal Akuisisi 2Degress - Telkom Hitung Ulang Kembali Rencana Akuisisi

NERACA

Jakarta – Upaya PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melebarkan sayapnya ke pasar eropa melalui akuisisi operator telekomunikasi asal Selandia Baru, Two Degress Mobile Ltd (2degress) pupus sudah lantaran tidak adanya kecocokan soal harga.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (20/1), VP Investor Relations Telkom, Prakoso Imam Santoso menegaskan, perseroan telah membatalkan rencana akuisisi 2 degress mobile karena tidak terjadi kesepakatan harga. Asal tahu saja, perusahaan telekomunikasi plat merah ini berniat mengakuisisi sekitar 25-30% saham di Two Degrees Mobile Ltd.

Maka dengan batalnya rencana itu, dia menuturkan, sebagai penggantinya, perseroan menjajaki peluang untuk bekerja sama (partnership) dengan operator telekomunikasi di beberapa negara, khususnya yang berada di wilayah Asia dan Timur Tengah,”Hal ini sebagai bagian dari program international expansion perusahaan yang telah direncanakan sejak tahun 2013,”ungkapnya.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir pernah bilang, pembatalan akuisis selain tidak cocok soal harga juga mempertimbangkan pangsa pasar 2degrees, serta potensi dampak akuisisi terhadap kinerja perseroan,”Meski batal, kami tidak menutup diri. Namun, kami tidak mencari operator di Eropa atau Amerika,” kata Honesti.

Baik Honesti dan Prakoso, keduanya sepakat bila perseroan tetap membuka peluang konsolidasi dengan operator-operator lain di Asia dan Timur Tengah. Kerja sama tersebut bisa dengan kerja sama layanan atau jaringan seperti skema mobile virtual network (MVNO). MVNO merupakan merupakan bentuk layanan bergerak dengan cara menyewa atau memakai spektrum frekuensi milik operator yang berperan sebagai mobile network operator (MNO) melalui perjanjian bisnis. “Jadi, silakan saja kalau memang ada penawaran dari operator di Asia dan Timur Tengah. Kami terus pelajari potensi kerja sama itu ke depan,” ujar Honesti.

Meski rencana akuisisi 2degrees batal, Telkom tetap akan mampu merampungkan target merambah 10 negara. Telkom sudah masuk pasar Australia dan Selandia Baru dengan mengakuisisi 75 persen saham Contact Centres Australia Pty Ltd (CCA), perusahaan yang bergerak di solusi business process outsourcing (BPO) yang berbasis di Sydney, Australia.

Telkom mengakuisisi CCA melalui anak usahanya, Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty Ltd, dengan nilai transaksi Aus$ 11 juta. Aksi akuisisi tersebut rampung pada 25 September 2014. Sebagai informasi, CCA adalah salah satu perusahaan contact center terbesar di Australia yang memiliki dua anak usaha, yakni Financial Information Services Pty Ltd, yang berkantor pusat di New South Wales, Australia serta Contact Center New Zealand Ltd di Wellington, Selandia Baru.

Pada tahun lalu, selain Australia dan Selandia Baru, Telkom telah masuk ke pasar Arab Saudi, Singapura, Hong Kong-Macau, Timor Leste, Amerika Serikat, Taiwan, Myanmar, Malaysia. “Untuk sementara kami perkuat dahulu basis layanan di 10 negara ini, sambil melihat peluang-peluang baru di 2015,” ujar Honesti. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…