Express Siapkan Capex Rp 400 Miliar

NERACA

Jakarta – Lantaran terlalu agresifnya ekspansi bisnis PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) pada tahun 2010 hingga akhir 2014 dengan menambah 2000 unit armada tiap tahunnya dan ditambah belum semuanya armada di operasikan, menjadi alasan bagi perseroan bila tahun ini belanja modal tidak sebesar tahun lalu.

Merry Anggraini, Sekretaris perusahaan TAXI mengatakan, tahun ini belanja modal tidak sebesar tahun lalu, “Kita anggarkan belanja modal tahun hanya sebesar Rp 400 miliar untuk peningkatan pelayanan, seperti IT, call center dan perawatan mesin,”ujarnya di Jakarta, Kamis (15/1).

Dia menuturkan, sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari tiga sumber, yaksi sisa penerbitan obligasi, pinjaman bank, dan kas internal. Tercatat saat ini perseroan masih memiliki sisa Rp 200 miliar dari penerbitan obligasi Rp 1 triliun tahun lalu. TAXI tengah menjajaki pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

Tahun ini perseroan akan mulai menggenjot bisnis baru di bidang bus pariwisata.  Untuk itu, tahun lalu TAXI sudah mendatangkan sedikitnya 150 bus dengan merek dagang Eagle High. Bisnis bus pariwisata ini terlihat menarik bagi TAXI, setelah tahun lalu armada busnya laris disewa korporasi.  "Dari armada bus baru belum semua beroperasi. Tahun ini kami akan nafas dulu dan fokus pada pengoperasioan armada yang sudah ada,”kata Merry

Tak hanya mendatangkan bus pariwisata, tahun lalu TAXI juga membeli 300 unit armada taksi premium dan 1.500 unit armada taksi reguler. Nah, tahun ini TAXI hanya akan menambah taksi reguler saja.  "Kami akan tambah taksi reguler, tetapi tidak sebanyak tahun lalu. Tahun ini minimal 500 unit, " imbuh Merry. 

Selain mengembangkan bisnis bus pariwisata,  TAXI akan fokus menambah infrastruktur pendukung seperti shelter taksi,  infastruktur di bidang teknologi, hingga kualitas layanan seperti pelatihan bagi pengemudi. APalagi, TAXI harus menambah jumlah pengemudi seiring dengan penambahan jumlah armada. 

Asal tahu saja, saat ini taksi reguler masih menyumbang pendapatan paling besar bagi Express Group yakni sebesar 80%. Sedangkan sisanya dari taksi premium dan bus pariwisata yang memang baru efektif berjalan sejak pertengahan tahun 2014. Kemudian pendapatan tahun 2014 ditarget tumbuh lebih dari 25% dari tahun lalu dan diharapkan pada 2015 pun akan sekitar 25%.

Sebelumnya, perusahaan investasi asal Inggris, Mondirian Investment Partners Limited melepas 1.865.700 saham di PT Express Transindo Utama Tbk. Penjualan 1.856.700 saham yang dijalankan Mondirian Investment Partners Limited memiliki harga rata-rata Rp1.136,83 per lembar. Dengan harga tersebut Mondirian meraih dana dari hasil transaksi sebesar Rp2.120 miliar.

Dengan dijualnya saham tersebut, maka total kepemilikan saham Mondirian Investment Partners Limited saat ini sebanyak 138.431.900 saham atau setara 6,45% dari kepemilikannya di TAXI. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…