Bidik Dana Rp 5,3 Triliun - Waskita Karya Rencanakan Rights Issue

NERACA

Jakarta – Perkuat modal untuk mendanai ekspansi bisnis, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana menerbitkan saham baru (rights issue) dengan total mencapai Rp5,3 triliun. Jumlah itu terdiri atas penyertaan modal negara (PNM) kepada pemerintah dalam bentuk penerbitan saham baru sebesar Rp3,5 triliun dan sisanya penerbitan saham ke publik.

Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk mengatakan, dana hasil rights issue tersebut akan digunakan perseroan untuk membangun lima proyek jalan tol baru dan transmisi jaringan listrik di Sumatera. Untuk melancarkan rencana tersebut, perseroan masih dalam tahap pengajuan di tingkat DPRI RI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan,”Kebutuhan modal kami sekitar Rp3,5 triliun, jadi kita usulkan PNM sebesar itu. Hal ini telah sesuai arahan pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia," katanya di Jakarta, kemarin.

Rencananya, melalui right issue Rp3,5 triliun, pemerintah akan menjadi standby buyer atau calon pembeli. Sedangkan right issue yang diterbitkan untuk publik mencapai Rp1,8 triliun. Dengan demikian, total penawaran umum saham baru perseroan mencapai Rp5,3 trilun,”Saat ini, porsi saham pemerintah di Waskita Karya sebesar 67,76% dan sisanya dimiliki publik, jika telah disetujui rights issue ini akan kami terbitkan pada kuartal II/2015," ujar dia.

Sebagai informasi, hingga akhir tahun lalu perusahaan hanya mampu mencatat pendapatan sebesar Rp9,9 triliun (unaudited) atau meleset dari target sebelumnya sebesar Rp11 triliun. Corporate Secretary Waskita Karya, Antonius Yulianto mengatakan, pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu diperoleh dari capaian total kontrak sebesar Rp32,72 triliun. Total kontrak ini terdiri dari kontrak baru Rp22,72 triliun dan kontrak bawaan (carry over) Rp10 triliun,”Meskipun pendapatan tidak mencapai target, tapi laba bersih tahun lalu melebih target kami sebesar Rp456 miliar, sedangkan perseroan tahun ini mengejar laba bersih sekitar Rp650 miliar,"ujarnya.

Untuk pendapatan tahun ini, Waskita Karya membidik pendapatan sekitar Rp16,9 triliun. Sedangkan target kontrak tahun ini sebesar Rp38,8 triliun, yang terdiri dari Rp20,8 triliun kontrak baru dan Rp18 triliun kontrak bawaan. Sedangkan jika pemerintah telah merealisasikan dana penyertaan modal negara sebesar Rp3,5 triliun bisa mendorong total kontrak hingga Rp70 triliun. Dari perolehan dana rights issue sebesar Rp3,5 triliun, sebagian besar atau 75% untuk jalan tol dan 25% untuk transmisi listrik.

Perseroan sepanjang tahun ini akan mengikuti sekitar 5-6 tender proyek pembangunan jalan tol di wilayah Jawa dan Sumatera. Sedangkan untuk jaringan transmisi listrik akan dibidik di sekitar wilayah Sumatera,”Target kontrak konvensional kami memang hanya Rp20,8 triliun, namun jika PNM yang diusulkan telah disetujui, maka dari injeksi Rp3,5 triliun bisa me-leverage project hingga Rp25 triliun, sehingga total kontrak didapat Rp65 triliun-Rp70 triliun," paparnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…