Peringkat Panorama Masih Bertahan di BBB+

NERACA

Jakarta - Peringkat PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) dan Obligasi I tahun 2012,  masih dipertahankan di peringkat BBB+ oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Informasi tersebut disampaikan Pefindon dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (14/1).

Meksipun masih mempertahankan peringkat Panorama Transportasi, namun Pefindo merevisi prospek peringkat perusahaan menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Kata analis Pefindo, Yogie Surya Perdana, direvisinya prospek peringkat tersebut untuk mengantisipasi berlanjutnya penurunan struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan akibat realiasi pendapatan yang di bawah estimasi.

Dia menjelaskan, penurunan struktur permodalan diakibatkan menurunnya pendapatan perusahaan di segmen jasa angkutan bus sebesar 13,5% selama sembilan bulan pertama tahun lalu karena musim hujan berkepanjangan, sehingga menyebabkan pembatalan sewa dari pelanggan.

Selain itu, juga akibat penundaaan ekspansi perusahaan di segmen jasa taksi dan adanya risiko refinancing yang moderat terkait dengan akan jatuh temponya obligasi perusahaan pada Mei mendatang. Sementara peringkat perusahaan jasa transportasi tersebut, dia mengatakan, mencerminkan profil armada perusahaan yang baik, integrasi grup yang menyediakan jaminan tambahan atas kontinuitas dalam operasi, dan margin EBITDA yang stabil,”Namun, peringkat dibatasi leverage keuangan perusahaan yang agresif dan perlindungan arus kas yang moderat, risiko terkait tidak terutilisasinya armada perusahaan, dan kurangnya penambahan armada yang dapat membatasi pertumbuhan di masa depan," tutur dia.

Pada saat yang sama, Pefindo mempertahankan peringkat idA- kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), dengan prospek stabil. Pefindo juga memberikan peringkat serupa untuk Obligasi I/2013 dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah I/2013.

Analis Pefindo lainnya, Martin Pandiangan menuturkan, peringkat itu mencerminkan produk yang ditawarkan perseroan relatif terdiversifikasi, permintaan yang stabil pada bisnis beras, dan perlindungan arus kas yang moderat,”Namun peringkat dibatasi ekspansi bisnis yang agresif yang didanai dari utang, eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku, dan kompetisi yang ketat pada industri," ujar dia. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…