Modernland Serap Rights Issue Rp 802,42 Miliar

NERACA

Jakarta – Hingga penghujung tahun lalu, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) telah menyerap dana rights issue sebesar Rp802,42 miliar.  Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (12/1), Corporate Secretary MDLN Dani Prasetyo mengatakan, perseroan sebagian besar menggunakan dana right issue tersebut untuk pembelian tanah di wilayah Jakarta dan Tanggerang senilai Rp316,5 miliar,”Selain itu, dana right issue kami gunakan juga untuk mengakuisisi 100% saham PT PSB (Potensi Sukses Bersama)  yang memiliki PT The New Asia senilai Rp127 miliar," ujar Dani.

Perseroan juga menggunakan dana right issue sebesar Rp122 miliar untuk mengakuisisi 100% saham PT PSB yang memiliki PT Prisma Inti Semesta (PIS)."Kami juga menggunakan dana tersebut untuk pembelian hotel dan area komersil di Jalan Gajah Mada Jakarta senilai Rp130 miliar," tambahnya.

Sedangkan sisanya, digunakan MDLN sebagai tambahan modal kerja sebesar Rp99,68 miliar. Untuk diketahui, Desember 2011 perseroan telah menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), dengan hasil bersih sebesar Rp795,19 miliar.

Tahun ini,  PT Modernland Realty Ltd Tbk mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,3 triliun untuk menambah landbank. Dimana sumber pendanaan belanja modal berasa dari kas internal. Sekretaris Perusahaan Modernland Realty, Cuncun Widjaja pernah bilang, nantinya landbank yang akan di belik yakni di Cikande (Serang, Banten) dan Jakarta Timur.

Rencana pengembangan di dua lokasi itu juga tak berubah dari tahun ini. Pertama, di Cikande, Modernland berencana membangun kawasan industri. Di Cikande, saat ini perusahaan itu masih memiliki landbank seluas 300 hektare (ha). Perhitungan Modernland, tanah tersebut akan habis dikembangkan dalam tiga tahun ke depan. 

Sisa landbank di Cikande itu tak termasuk 160 ha lahan yang terjual di 2014. Modernland melego tanah tersebut dengan harga jual rata-rata Rp 1,2 juta  - Rp 1,3 juta per meter persegi (m²). Kedua, di Jakarta Timur, perusahaan akan mengembangkan township Garden City. Tahun depan, Modernland juga berencana meluncurkan empat sampai lima kluster baru. Sumber pendanaan pembangunan kluster itu dari pre marketing sales

Di Jakarta Timur, Modernland masih memiliki landbank seluas  270 ha. Taksiran perusahaan itu, landbank ini bakal habis dikembangkan dalam kurun waktu 12 tahun hingga 15 tahun mendatang. Berbekal aneka rencana ekspansi itu, Modernland berharap bisa meraup marketing sales sebesar Rp 5,4 triliun tahun 2015. Target marketing sales itu lebih besar 42,11% dari proyeksi capaian marketing sales hingga pungkasan 2014.

Sepanjang tahun 2014, Modernland optimistis bisa mencatatkan marketing sales Rp 3,8 triliun. Hingga Oktober 2014, manajemen perusahaan itu mengklaim telah mengumpulkan marketing sales sebesar Rp 3,4 triliun, atau 89,47% dari total target. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…