NERACA
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono mengatakan, Dewan Sumber Daya Air Nasional akan memfokuskan kebijakan pengelolaan air untuk mendukung program kedaulatan pangan dan energi.
"Untuk tahun 2015 difokuskan pada ketahanan air berbasis konservasi, karena terkait dengan program kedaulatan pangan dan energi dari pemerintah," katanya di Jakarta, Jumat (9/1), pekan lalu. Setelah dilakukan evaluasi oleh DSDAN, imbuh Basuki, diharapkan kebijakan pengelolaan air dapat menunjang program nasional tersebut.
Oleh sebab itu, semua pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan air harus merujuk pada kebijakan yang dihasilkan pada rapat yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut. "Baik Kementerian PU dan Pera, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, dan pihak swasta pun harus mendukung dan terlibat," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, ketersediaan air bersih penting untuk kelangsungan ekonomi di Indonesia. Sementara konservasi air memiliki efek terhadap perkembangan dan kelangsungan ekonomi nasional.
"Berbagai pihak mempunyai kepentingan dalam pengelolaan air, untuk itu perlu kita atur sebuah kebijakan agar bisa sejalan dan mendukung program ekonomi," katanya. Hal itu dikarenakan Indonesia adalah negara agraris maka kebutuhan air bersih tidak dapat dipisahkan dan sangat berpengaruh pada sektor perekonomian negara.
Mulai dari sektor rumah tangga, pertanian, hingga industri berskala besar membutuhkan air bersih untuk terus berkembang. "Air sangat penting bagi kehidupan kita. Dari segi ekonomi juga berguna karena berpengaruh pada irigasi pertanian dan perindustrian," katanya.
Sofyan pun mencontohkan, banyak analis mengatakan perang di sejumlah belahan dunia diakibatkan bukan karena minyak, tetapi justru air. Menurut dia, cara efektif untuk menjaga pasokan air bersih antara lain dengan membangun lebih banyak dam, membuat sistem penataan air, hingga program reboisasi. [ardi]
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…
NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…
NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…
NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…
NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…