Indospring Serap Rights Issue Rp 312,15 Miliar

NERACA

Jakarta – Produsen perlengkapan otomotif, PT Indospring Tbk (INDS) telah menyerap dana dari hasil penawaran umum terbatas II (rights issue) hingga akhir tahun lalu sebesar Rp312,15 miliar,”Hingga akhir Desember 2014 perseroan telah menggunakan dana dari hasil penawaran umum terbatas II sebesar Rp312,15 miliar," kata Corporate Secretary PT Indospring Tbk, Satria Utama dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (8/1).

Disebutkan, perseroan pada 20 Juni 2013 telah melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), dengan hasil bersih Rp354,45 miliar. Untuk diketahui, INDS telah menggunakan dana rights issue tersebut untuk ekspansi pengembangan pabrik IIIB leaf spring Rp182,51 miliar, pembangunan pabrik coll spring Rp25,57 miliar.

Selain itu, juga digunakan untuk modal kerja pabrik III B sebesar Rp19,34 miliar dan eksisting Rp49,75 miliar. Melalui dana rights issue tersebut, perseroan juga menggunakan untuk investasi anak usaha sebesar Rp34,96 miliar. Dengan demikian, sisa dana penawaran umum terbatas II INDS hingga akhir 2014 sebesar Rp42,3 miliar.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, PT Indospring Tbk (INDS)  telah memperluas pasar dengan menyasar kendaraan bermotor dan kereta api. Demi memuluskan rencana tersebut INDS membentuk anak usaha baru bernama PT Indonesia Prima Spring. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Disebutkan, modal untuk mendirikan perusahaan baru tersebut mencapai Rp 35 miliar. Perseroan bahkan mengalokasikan dana hasil penawaran saham baru alias penawaran umum terbatas (PUT) II untuk entitas si anak baru itu. Pada tahun 2013, INDS menjual saham baru alias rights issue sebanyak 210 juta unit saham atau setara 40% dari total jumlah saham.

Dari aksi tersebut, INDS berhasil mengantongi dana sekitar Rp 357 miliar. Sebelumnya, 51,41% rights issue untuk membeli mesin leaf spring dan 31,07% untuk membeli mesin dan membangun gedung pabrik coil spring.

Sedangkan sisanya, untuk modal kerja. Tapi INDS mengubah 31,07% hasil rights issue menjadi 9,89% setara Rp 35 miliar untuk setoran modal entitas anak baru, yakni Indonesia Prima Spring. Sedangkan 7,06% atau setara Rp 35 miliar untuk membangun gedung pabrik coil spring.

Pabrik ini akan disewakan ke entitas anak baru yang memproduksi hot coil spring. Sedangkan 14,12% setara Rp 50 miliar untuk tambahan modal kerja. Sementara peruntukan dana rights issue yang lain masih sesuai rencana awal. Hingga 8 Oktober 2014, INDS telah merealisasikan penggunaan dana rights issue sekitar Rp 271,24 miliar.

Ini artinya INDS masih menyisakan Rp 83,22 miliar untuk ekspansi. Realisasi dana rights issue tersebut untuk membangun pabrik leaf spring senilai Rp 175,85 miliar, membangun pabrik coil spring Rp 15,86 miliar, modal kerja Rp 44,56 miliar dan investasi pada IPS senilai Rp 35 miliar.

Tercatat kontribusi bisnis penjualan pegas paling besar, yakni 91,29% dari total pendapatan kuartal III-2014 sebesar Rp 1,38 triliun. Sedangkan dari penjualan pegas spiral sekitar 8,65% dan sisanya dari penjualan flat bars. Selama ini distribusi Indospring ke berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…