PTPP Properti Incar Dana IPO Rp 1,5 Triliun

NERACA

Jakarta – Sukses melakukan spin off anak usaha di bisnis properti, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan terus mengembangkan bisnis di sektor ini menjadi lebih besar lagi dengan membawa anak usaha PT PP Properti untuk go public atau melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Rencananya, anak usaha perusahaan plat merah ini akan melepas saham sebanyak 30% pada tahun  ini, “Jadi cita-cita program IPO (Initial Public Offering) di kuartal II tahun ini atau bulan Mei," kata Direktur Operasional PT PP Properti, Galih Saksono.

Sementara itu, perseroan menargetkan perolehan dana dari IPO sebesar Rp1,5 triliun. Namun perseroan masih merundingkan penggunaan dana IPO tersebut,”Untuk apanya dana IPO ini masih dalam godok. Kita akan koordinasi dengan pemegang saham, tapi yang pasti untuk meningkatkan bisnis," ujarnya.

PT PP Properti mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang pada 2014.  Perseroan mencatatkan marketing sales sebesar Rp1,4 triliun sepanjang 2014 dari target awal tahun yakni Rp800 miliar. Sedangkan, untuk 2015 ini PT PP Properti menargetkan marketing sales sebesar Rp2,5 triliun.

Sebaliknya, Direktur Pengembangan Bisnis PTPP, Harry Nugroho menargetkan dana hasil IPO PP Properti lebih besar lagi sebesar Rp1,5 triliun,”PP Properti menargetkan dana Rp 1,5 triliun lewat rencana IPO,”ungkapnya.

Harry menambahkan, dengan go public PTPP Properti bisa meningkatkan optimalisasi asset, meningkatkan kualitas pengembangan properti dan tentunya membuka struktur permodalan. Belum lama ini, PTPP Properti tengah menggarap pembangunan gedung bersama PT Jamsostek senilai Rp 200 miliar.

Selain itu, PP Properti tengah menggarap di bidang proyek besar. Diantaranya adalah; Grand Kamala Lagoon, Bekasi yang membutuhkan investasi Rp 11 triliun, Grand Sungkono Lagoon Surabaya sebesar Rp 5 triliun, proyek apartemen Gunung Putri, Bogor Rp 750 miliar dan beberapa proyek lainnya. Dengan sejumlah proyek tersebut, PP Properti mengincar penjualan properti rata-rata Rp 1,9 triliun per tahun. Sehingga dalam 10 tahun ke depan kontribusi laba ke induk perusahaan sangat signifikan sebesar 20% - 25%.

Rencana yang sama juga bakal dilakukan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui IPO anak usaha WIKA Realty. Perseroan bakal melakukan go public WIKA Realty setelah WIKA Beton pada tahun 2015,”IPO Wika Realty masih kami pelajari, kapan timing-nya yang tepat. Tapi mungkin akan kami lakukan di tahun depan,”kata Direktur Keuangan WIKA Ganda Kusuma.

Menurut dia, saham-saham yang saat ini yang sedang booming adalah infrastruktur dibandingkan saham properti. Namun, persreoan mengharapkan bahwa saham properti pada tahun depan bisa lebih baik.

Kata Ganda, hingga saat ini perseroan masih dalam tahap persiapan dengan terus memperkuat landbank yang dimiliki oleh Wika Realty, baik melalui kerja sama dengan BUMN atau swasta. Kemudian untuk melancarkan aksi tersebut, perseroan menganggarkan dana belanja modal sebesar Ganda Rp75 miliar untuk Wika Realty. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…