NERACA
Jakarta — Terbebani bisnis rokok sigaret kretek tangan yang belum menguntungkan, PT HM Sampoerna Tbk (HMPS) terus melakukan efisiensi bisnis. Salah satu aksi korporasinya untuk menunjang efisiensi bisnis dengan melakukan likuidasi terhadap anak usahanya, Sampoerna Asia Pte Ltd.
Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (6/1), Corporate Secretary PT HM Sampoerna Tbk, Marahani Djody Putri mengatakan, likuidasi terhadap anak usaha perseroan tersebut telah selesai pada 3 Januari 2015. Dijelaskan, Sampoerna Asia Pte Ltd merupakan anak usaha HMSP yang berdomisili di Singapura.
Sebelumnya, HMSP juga melikuidasi anak usahanya yakni Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd. dan IBSA Singapore Pte. Ltd yang berdomisili di Singapura serta Sampoerna International Finance Company BV yang bermarkas di Belanda. Likuidasi tersebut dilakukan karena adanya perubahan strategi bisnis perseroan.
Saat ini, HMSP masih memeluk 11 anak usaha. Ini antara lain PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas yang bergerak di distribusi rokok, PT Sampoerna Printpack yang menjalani bisnis percetakan dan industri produk kemasan, PT Handal Logistik Nusantara yang merupakan jasa ekspedisi dan pergudangan, PT Asia Tembakau bergerak di manufaktur dan perdagangan rokok, serta PT Union Sampoerna Dinamika yaitu perusahaan investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Selain itu, ada pula perusahaan pengembangan properti PT Taman Dayu, usaha wisata dan jasa lapangan golf PT Golf Taman Dayu, perusahaan investasi Sampoerna International Pte. Ltd., lalu perusahaan manufaktur dan perdagangan rokok yaitu PT Harapan Maju Sentosa dan PT Persada Makmur Indonesia.
Pada kuartal ketiga, HMSP mengantungi laba Rp 7,65 triliun. Angka tersebut naik tipis 1,45% dari Rp 7,54 triliun. Kemudian, penjualannya tumbuh 8,97% dari Rp 54,69 triliun menjadi Rp 59,6 triliun. Saham HMSP ditutup memerah 0,18% ke posisi Rp 67.525. Sekedar informasi, kapitalisasi pasa HMSP menduduki peringkat kedua dengan porsi 5,7% terhadap seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tercatat hingga akhir Agustus 2014 kemarin, PT HM Sampoerna Tbk menduduki posisi puncak kapitalisasi pasar saham di BEI dengan nilai mencapai Rp309,65 triliun. Dengan nilai tersebut, perseroan sukses menggeser PT Astra International Tbk yang mencatatkan kapitalisasi pasar saham Rp 306,66 triliun. Padahal sebelumnya, pada Juli lalu Astra Internasional berada di posisi pertama dengan nilai kapitalisasi mencapai Rp312,73 triliun.
Sebaliknya, kapitalisasi pasar saham Astra justru turun menjadi Rp306,66 triliun. Sementara PT Bank Central Asia Tbk mulai membututi Astra di posisi ketiga dengan nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp273,37 triliun. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…