Asmawi Syam Nahkodai BRI

NERACA

Jakarta - Dewan Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjuk Asmawi Syam sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BRI menggantikan Sofyan Basir yang mendapat tugas baru sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

"Sejak Jumat (2/1) pekan lalu, Dewan Komisaris menunjuk Asmawi Syam Sebagai Plt Direktur Utama hingga terpilihnya Direktur Utama definitif pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham ) pada Maret 2015 mendatang," kata Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni di Jakarta, Senin (5/1).

Dia menuturkan, status Plt tidak akan berpengaruh terhadap kinerja BRI yang saat ini tercatat sebagai bank dangn raihan laba bersih terbesar di Tanah Air. Meski berstatus Plt, lanjut Baiquni, Asmawi memiliki kewenangan yang tidak berbeda dengan direktur utama.

"Kewenangannya (Asmawi Syam) sama saja dengan direktur utama. Kalau tidak demikian kami kami hanya akan membuang-buang waktu," ujar Baiquni. Asmawi yang kini berusia 58 tahun, menjabat sebagai Direktur BRI sejak 5 September 2007. Dia pun memulai karier perbankan di BRI sejak 1980 silam.

Tercatat, Asmawi telah menduduki berbagai jabatan manajerial diantaranya Kepala Divisi Bisnis umum, Kepala Divisi Consumer Banking, Pemimpin Wilayah Bandung, dan Pemimpin Wilayah Denpasar.

Sebelum menjabat Plt Direktur Utama BRI, Asmawi sebelumnya adalah direktur bisnis kelembagaan dan BUMN BRI. Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Hasanuddin Makassar pada 1979 dan Magister Manajemen dari Universitas Padjajaran, Bandung.

Pada 2003, ia juga telah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang perbankan Internasional seperti Form State Owned Enterprise to World Class Compertitors Creative Innovative and State Owned Firms (Filipina), Card and Payment -European Financial Management marketing EFMA (Paris), Strategic Leadership -Master Card International (Bangkok), World Congress on IT (Australia), dan Asset and Liability Management, Credit Risk Management & International Banking (Brussel).

Baiquni menambahkan, penunjukan Asmawi Syam sebagai Plt Direktur Utama BRI ini telah pula dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, baik pengawasan Pasar Modal maupuan Pengawasan Perbankan. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…