Emisi Obligasi Korporasi Capai Rp 48,21 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga Desember 2014, terdapat 49 emisi baru obligasi, sukuk korporasi, dan Efek Beragun Aset (EBA) yang mencapai sebesar Rp48,21 triliun, yang diterbitkan oleh 36 emiten.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengatakan, jumlah emisi 2014 menurun 19,67%, jika dibanding perolehan 2013, sedangkan jumlah emiten turun 23,40% dan nilai emisi menurun sebesar 17,68%.

Ito menjelaskan, pencatatan baru ini terdiri dari 45 emisi obligasi sebesar Rp45,92 triliun, empat emisi sukuk sebesar Rp923 miliar, dan satu emisi Efek Beragun Aset (EBA) sebesar Rp1,371 triliun. Jumlah emisi dan nilai obligasi mengalami penurunan masing-masing sebesar 15,09% dan 17,17%, jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2013 yang berjumlah 53 emisi dengan total nilai sebesar Rp55,43 triliun (tidak termasuk emisi dalam dollar AS)."Jumlah emisi dan nilai sukuk mengalami penurunan sebesar masing-masing 42,86% dan 58,12%, jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2013 yang hanya berjumlah tujuh emisi dengan total nilai emisi sebesar Rp2,20 triliun," ungkap Ito.

Adapun dari 36 emiten yang menerbitkan dan mencatatkan obligasi, sukuk, dan EBA pada 2014, dia menjelaskan, ada sebanyak empat emiten yang baru pertama kali masuk ke pasar modal dan satu EBA, yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (PRTL), PT Ciputra Residence (CTRR), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMII), PT Pupuk Indonesia (Persero) (PIHC) dan Kontrak Investasi Kolektif EBA Danareksa BTN 05 - KPR Kelas A (DBTN05).

Sementara itu, total obligasi, sukuk, dan EBA yang masih tercatat sampai Desember 2014 adalah 265 emisi dan 394 seri sebesar Rp226,78 triliun, yang meliputi 232 emisi Obligasi dan 351 seri Obligasi sebesar Rp216,61 triliun dan US$ 100 juta, 27 emisi Sukuk dan 35 seri sukuk sebesar Rp7,105 triliun serta enam emisi EBA, dan delapan seri KIK EBA sebesar Rp3,06 triliun.

Menurut Ito, bila dibanding tahun lalu, jumlah emisi tercatat meningkat 5,16%, jumlah seri tercatat meningkat 1,03%, nilai emisi Rupiah tercatat meningkat 2,81% dan tidak ada perubahan pada nilai emisi dollar AS tercatat. Jumlah emiten tetap sama sebanyak 109 emiten di 2014, termasuk enam emiten KIK EBA.

Lanjut Ito, pada tahun ini, BEI juga melakukan pembatalan pencatatan efek terhadap obligasi yang diterbitkan oleh PT Bahtera Adimina Samudra Tbk (BASS). (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…