Tutup Tahun, IHSG Dalam Tren Positif

NERACA

Jakarta –Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin awal pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik sebesar 11,39 poin atau 0,22% ke posisi 5.178,37. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 1,95 poin atau 0,22% ke posisi 892,81,”IHSG BEI kembali menguat pada awal pekan mendekati level 5.200 poin, diharapkan lajunya tidak terhalangi oleh aksi ambil untung," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (29/12).

Menurut dia, meski tersisa satu hari perdagangan efek di BEI untuk melakukan transaksi saham menjelang libur akhir tahun 2014, indeks BEI masih memiliki ruang untuk menguat pada besok (Selasa, 30/12),”Sisa waktu akhir tahun ini setidaknya dapat dimanfaatkan pelaku pasar domestik untuk kembali melanjutkan aksi belinya meski dibayangi aksi jual asing," ungkapnya.

Pada perdagangan kemarin, aksi beli banyak dilakukan investor domestik. Sedangkan transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 84,083 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 176.436 kali dengan volume 7,783 miliar lembar saham senilai Rp 4,527 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 129 turun, dan 97 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia rata-rata berhasil menutup perdagangan di zona hijau awal pekan ini berkat sentimen positif Wall Street. Hanya pasar saham Jepang yang masih melemah. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 525 ke Rp 14.500, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 9.300, Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 23.750, dan Mayora (MYOR) naik Rp 425 ke Rp 20.975.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Batavia (BPII) turun Rp 450 ke Rp 1.350, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 225 ke Rp 59.375, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 175 ke Rp 6.200, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 150 ke Rp 15.450.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat tipis 5,648 poin (0,11%) ke level 5.172,631. Sementara Indeks LQ45 bertambah 1,920 poin (0,22%) ke level 892,781. Saham-saham di sektor agrikultur memimpin penguatan. Tujuh indeks sektoral berhasil menguat, kecuali tiga yang melemah yaitu infrastruktur, finansial, dan perdagangan.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 84.565 kali dengan volume 3,069 miliar lembar saham senilai Rp 1,864 triliun. Sebanyak 146 saham naik, 111 turun, dan 85 saham stagnan. Bursa regional tak lagi bergerak kompak menguat setelah pasar saham Jepang terkena aksi ambil untung. Indeks Nikkei di bursa Tokyo jatuh hingga lebih dari satu persen.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 23.950, Gudang Garam (GGMR) naik Rp 375 ke Rp 59.975, Wijaya Karya (WIKA) naik Rp 180 ke Rp 3.715, dan Matahari (LPPF) naik Rp 175 ke Rp 14.550. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 100 ke Rp 8.000, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 100 ke Rp 13.875, Hero Supermarket (HERO) turun Rp 100 ke Rp 2.400, dan MNC Kapital (BCAP) turun Rp 80 ke Rp 945.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat tipis sebesar 1,73 poin atau 0,03% menjadi 5.168,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) menguat 0,43 poin (0,05%) ke level 891,30,”Positifnya mayoritas bursa saham global dan sentimen dari dalam negeri yang positif cukup mendukung penguatan IHSG pada awal pekan," kata Analis Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri.

Dari dalam negeri, dia mengemukakan bahwa pemerintah dikabarkan telah memastikan akan menggunakan skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) tetap mulai awal tahun 2015. Keputusan itu akan memberikan sentimen positif bagi saham-saham di sektor ritel dan konsumer.

Sedangkan dari eksternal, dia mengatakan bahwa bursa Asia dibuka menguat pada pagi ini mendapat sentimen dari bursa AS yang kembali mencatatkan rekor tertingginya pada pekan kemarin di tengah sepinya transaksi,”Kendati demikian, kami memperkirakan bahwa pasar saham domestik akan relatif kembali sepi transaksi seiring berlanjutnya musim liburan akhir tahun, namun dengan potensi penguatan," katanya.

Tim analis teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa menjelang akhir tahun, aktivitas perdagangan saham di bursa domestik relatif sepi. Namun, potensi penguatan terbuka menyusul aksi mempercantik portofolio (window dressing) masih akan mewarnai pasar saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 458,20 poin (1,96%) ke 23.807,54, indeks Nikkei naik 73,79 poin (0,41%) ke 17.892,75, dan Straits Times menguat 8,38 poin (0,22%) ke posisi 3.361,01. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…