Kembangkan Sistem Elektronik IPO - BEI Janjikan Permudah Investor Bursa

NERACA

Jakarta –Tahun depan menjadi tahun bersejarah bagi industri pasar modal dalam upaya peningkatan pelayanan bagi calon investor ataupun investor yang sudah ada. Pasalnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal melaksanakan kebijakan dan infrastrukur baru dalam mempermudah investor membeli saham perdana perusahaan atau initial public offering (IPO).

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, pada 2015 BEI akan mempermudah investor dalam melakukan pembelian saham perdana Initial Public Offering (IPO),”Dengan membangun infrastruktur Primary Market Support System (PMSS) investor bisa membeli saham IPO secara online," ujarnya di Jakarta, Senin (22/12).

Dia mengungkapkan, semoga infrastruktur tersebut bisa mulai efektif tahun depan. Nantinya, dengan sistem tersebut, lanjut Ito, investor dari manapun bisa membeli saham IPO. Hal tersebut lebih mudah dibanding prosedur saat ini yang mengharuskan investor menjadi nasabah agen penjual terlebih dahulu,”Infrastruktur ini dibangun atas dorongan terbatasnya waktu dan tempat investor-investor di luar Jakarta, sehingga sulit mendapatkan saham IPO," pungkasnya.

Untuk diketahui dengan ditunjang sistem online dari broker investor yang tidak terdaftar sebagai nasabah agen penjual bisa dapat membeli saham IPO. Investor hanya harus memiliki rekening dana nasabah (SID) untuk bisa menyerap saham IPO tersebut.

Asal tahu saja, guna menjangkau investor di daerah dalam penawaran saham perdana, pihak BEI akan mengembangkan sistem elektronik untuk pemesanan penawaran umum perdana saham. Saat ini, investor yang ingin membeli saham IPO harus mendaftar ke perusahaan sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin emisi, sayangnya mayoritas penjamin emisi hanya beroperasi di Jakarta, sehingga investor di kota-kota lain seperti Surabaya, Kalimantan, Sulewesi, Papua dan lainnya hampir mustahil memesan saham IPO.

Maka diharapkan, dengan sistem yang akan dikembangkan itu, investor di berbagai kota bisa memesan saham IPO secara elektronik. Menurut Ito, dengan sistem pemesanan saham IPO secara elektronik juga bisa membantu perusahaan sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi mengumpulkan pernyataan minat beli dari semua calon investor.

Ito Warsito menjelaskan dengan dikembangkannya sistem pemesanan saham IPO secara elektronik maka nasabah-nasabah di daerah dapat mengakses dari semua perusahaan sekuritas yang sudah mendapatkan izin melakukan transaksi instrumen efek (broker),”Nah, nanti kita buatkan sistem di BEI yang bisa di akses investor melalui seluruh broker, meski penjamin emisnya A namun pemesanan bisa melaui broker yang lain," ujar Ito Warsito.

Untuk itu,  itu, lanjutnya, pihak BEI membutuhkan dukungan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merealisasikan rencana itu, karena pasar perdana merupakan yurisdiksi OJK,”BEI tidak terkait dengan pasar perdana, BEI berada di pasar sekunder,”tandasnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…