BCA Salurkan Kredit ke Debitur UMKM

NERACA

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk kembali berpartisipasi dalam pembukaan Pameran Pasar Keuangan Rakyat (PKR) yang diselenggarakan di Hall D1 JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (20/12), pekan lalu. Dalam penyelenggaraan ini, BCA memberikan bantuan fasilitas kredit lokal dengan jumlah pagu kredit sebesar Rp5 miliar dan pemberian fasilitas time loan recovery dengan pagu kredit sebesar Rp1,5 miliar kepada debitur usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Sebagai bentuk dukungan, BCA memberikan fasilitas kredit kepada salah satu debitur kami yang bergerak dibidang UMKM,” ujar Direktur Bank Central Asia, Dhalia Mansor Ariotedjo. Menurut dia, PKR yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan ini patut didukung industri perbankan nasional, karena memilki tujuan positif, yaitu menciptakan masyarakat yang cerdas keuangan, khususnya kalangan UMKM.

Penyelenggaraan PKR ini dilatarbelakangi oleh fakta hasil survei literasi keuangan yang menunjukkan bahwa 78,26% masyarakat Indonesia belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai lembaga keuangan beserta produk dan jasanya.

Selain masalah literasi keuangan, PKR juga bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai akses terhadap lembaga jasa keuangan (LJK) beserta produk dan jasa yang diberikan, karena masih cukup banyak masyarakat golongan menengah bawah yang belum mendapatkan akses ke lembaga jasa keuangan atau menggunakan produk dan jasa keuangan.

“Saya melihat bahwa dari sisi LJK, termasuk BCA tentunya, senantiasa berusaha untuk memberikan akses yang mudah, aman dan nyaman kepada masyarakat. Agar akses yang ada ini dapat dimanfaatkan dengan optimal, maka penting untuk dilakukan berbagai upaya edukasi sehingga masyarakat confidence dan terdorong untuk menggunakan berbagai produk dan layanan LJK karena mereka mengetahui kegunaan dari produk dan jasa yang ditawarkan bagi pengelolaan keuangan dan perencanaan kesejahteraan di masa depan,” tandasnya.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia, penyaluran kredit per Oktober mencapai‎ Rp86,347 triliun dengan pencapaian positif pada masing-masing segmen. Modal kerja disalurkan Rp31,377 triliun, investasi Rp18,313 triliun dan konsumsi Rp36,657 triliun sedangkan khusus UMKM Rp26,2 triliun.

Berkontribusi

Dalam kinerja kuartal III 2014, BCA mencatatkan penyaluran kredit pada kuartal III-2014 sebesar Rp33,7 triliun atau meningat 10,6% bila dibandingkan tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp31,7 triliun. Direktur Utama Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pertumbuhan portfolio kredit terutama berasal dari kredit di pembiayaan bisnis seperti kredit korporasi, komersial dan UKM yang berkontribusi sebesar 85,5% dari total penyaluran kredit BCA.

“Kredit korporasi sebesar Rp112,5 triliun atau tumbuh 13,7% (year on year/yoy), kredit komersial dan UKM tumbuh 11,8% yoy menjadi Rp128,5 triliun. Kredit konsumer tumbuh 5,4% yoy menjadi Rp89,7 triliun,” katanya di Jakarta, akhir Oktober lalu.

Menurut Jahja, tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan pelemahan permintaan kredit konsumer telah mengakibatkan outstanding kredit pemilikan rumah (KPR) relatif datar dalam satu tahun terakhir, sehinggaoutstanding KPR tercatat Rp52,9 triliun pada September 2014. “Tidak banyak berubah dari posisi September 2013. BCA telah menurunkan suku bunga KPR pada September 2014 untuk mempertahankan posisinya dalam pasar KPR,” papar dia.

Sementara untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) mengalami peningkatan 10,7% menjadi Rp28,6 triliun di sepanjang kuartal III-2014 bila dibandingkan tahun lalu diperiode yang sama sebesar Rp25,8 triliun. “Untuk total outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp8,2 triliun atau naik 20,6% secara tahunan,” tutup Jahja. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…