Pemerintah Perkuat SDM Perikanan Tana Toraja - Kembangkan Potensi Daerah

NERACA

Jakarta – Dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) menyelenggarakan Pelatihan Pembesaran Ikan Lele dan Diversifikasi Olahan Ikan tanggal 18-21 Desember 2014.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Unjuk Kerja Pelatihan dan Temu Wicara Penyuluh Perikanan yang ditutup oleh Kepala BPSDM KP Suseno Sukoyono pada acara Temu Pengembangan SDM KP Unggulan, Sabtu (20/12), di Kantor Bupati Tana Toraja, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu (21/12).

Tana Toraja merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Karena kabupaten ini tidak memiliki laut, maka potensi perikanan kabupaten ini adalah perikanan air tawar. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tana Toraja Tahun 2014, kabupaten ini memiliki luas lahan budidaya sebesar 3.674 ha, jumlah pembudidaya 990 orang, jumlah kelompok pelaku utama perikanan 49 kelompok, dan produksi 358 ton/tahun.

 Di samping itu produk-produk olahan perikanan di Tana Toraja mulai dikenal dan digemari oleh masyarakat, sehingga program pengembangan SDM perikanan, khususnya di bidang budidaya dan pengolahan menjadi sangat penting.

Pada sambutannya di kesempatan tersebut, Suseno mengatakan, pengembangan SDM sektor kelautan dan perikanan dilakukan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. “Pengembangan SDM ini dirasa sangat penting karena mengelola sumberdaya alam kelautan dan perikanan pada hakekatnya adalah mengelola SDM-nya, terlebih lagi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015,” ujarnya.

Pengembangan SDM perikanan di Tana Toraja ini bukan pertama kalinya. Sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Santoso, dalam laporannya, BPSDM KP telah melakukan pelatihan di Tana Toraja antara lain berupa Pelatihan Budidaya Ikan Nila Tahun 2010, Pelatihan Kewirausahaan bagi Pembudidaya Tahun 2011, Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Tahun 2012, Pelatihan budidaya yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Mina Sejahtera sejak tahun 2012 hingga kini, dan Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Perikanan.

Karena terbatasnya jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan BPSDM KP yang terdiri dari lima Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) di Medan, Bitung, Tegal, Banyuwangi, dan Ambon, serta satu Balai Diklat Aparatur (BDA) di Subang dengan wilayah kerja seluruh Indonesia, maka guna memperlancar jangkauan pelatihan bagi masyarakat, BPSDM KP membentuk P2MKP yang kini berjumlah 417 di berbagai daerah di Indonesia. P2MKP adalah adalah lembaga pelatihan/permagangan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di sektor kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP merupakan wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat ikut mengembangkan SDM melalui pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat.

Di Tana Toraja, telah dibentuk P2MKP Mina Sejahtera di bidang budidaya ikan mas, nila dan lele, yang berlokasi di Kel. Bombongan, Kec. Makale. P2MKP ini telah melatih masyarakat pembudidaya ikan sebanyak 19 Angkatan dengan total peserta mencapai 190 orang.

Selain P2MKP Mina Sejahtera, terdapat pula P2MKP Eltisyah dan Fatimah Azzahra bidang Pengolahan dari Kota Makassar. Ketiga P2MKP ini menampilkan hasil-hasil pelatihan pengolahan dan budidaya yang sudah dipraktekkan oleh pelaku utama serta unjuk kerja pelatihan di bawah bimbingan BPPP Aertembaga, Bitung. Di samping itu, P2MKP Askot dari Kota Mataram binaan BPPP Banyuwangi turut menampilkan produk olahan rumput laut, kerajinan kekerangan, dan produk hasil perikanan, seperti abon, dodol, dan krupuk.

Adapun Temu Wicara Penyuluh Perikanan yang diselenggarakan pada kesempatan tersebut menghadirkan para penyuluh perikanan dari Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara. Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Simluh KP) per tanggal 19 Desember 2014, terdapat 18 orang penyuluh perikanan di Tana Toraja, terdiri dari 4 penyuluh PNS, 2 Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), dan 12 penyuluh swadaya, serta 11 orang penyuluh perikanan di Toraja Utara, terdiri dari 4 penyuluh PNS, 1 PPTK, dan 6 penyuluh swadaya. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 13.101 penyuluh perikanan di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 3.238 penyuluh PNS, 1.244 PPTK, 8.314 penyuluh swadaya, 184 PPTK daerah, 40 penyuluh swadaya, dan 81 penyuluh honorer.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…