Nantikan Window Dressing, IHSG Menguat

NERACA

Jakarta  - Masih terkendalinya nilai tukar rupiah memberikan angin segar terhadap laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang seharian bergerak di zona hijau. Walaupun dana asing keluar sebesar Rp 808 miliar, namun berkat aksi beli investor domestik mampu membawa IHSG ditutup menguat 77,696 poin (1,54%) ke level 5.113,345. Sementara Indeks LQ45 melaju 16,583 poin (1,92%) ke level 881,377.

Kata analis Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, setelah mengalami pelemahan cukup dalam di beberapa hari terakhir, IHSG BEI kembali bergerak menguat menyambut 'window dressing' di akhir tahun 2014. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya arus dana asing (capital inflow) di sepanjang tahun ini di kisaran Rp40 triliun,”Window dressing dapat diartikan sebagai usaha untuk mempercantik nilai portofolio manajer investasi pada akhir tahun agar laporan keuangan terlihat bagus. Secara umum, window dressing terjadi menjelang akhir tahun,”ujarnya di Jakarta, Kamis (18/12).

Di sisi lain, lanjut dia, kesigapan pemerintah dalam menghadapi sentimen eksternal terkait pelemahan pada mata uang rupiah terhadap dolar AS membuat investor cukup nyaman berinvestasi di pasar modal Indonesia. Secara teknikal, dia mengemukakan bahwa target batas atas level indeks BEI di posisi 5.179 poin. Pada perdagangan Jum’at akhir pekan, IHSG diproyeksikan berpotensi melanjutkan penguatan.

Sementara analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa di tengah proses "rebound" IHSG BEI pasca koreksi tajam, pelaku pasar dapat mencermati beberapa saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua, “Pelaku pasar direkomendasikan akumulasi di beberapa saham kapitalisasi besar dan lapis dua, diantaranya Wijaya Karya Tbk (WIKA), Pembangunan Perusamahan Tbk (PTPP), Jasa Marga Tbk (JSMR), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM),”ujarnya.

Perdagangan Kamis kemarin, transaksi beli banyak dilakuan investor domestik. Seluruh sektor saham berhasil menguat, dipimpin oleh sektor konstruksi dan konsumer yang naik paling tinggi. Transaksi investor asing hingga sore hari tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net buy) senilai Rp 808,65 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 326.489 kali dengan volume 10.473 miliar lembar saham senilai Rp 6,849 triliun. Sebanyak 199 saham naik, 108 turun, dan 82 saham stagnan. Bursa-bursa Asia rata-rata menutup perdagangan dengan positif. Hanya bursa saham Tiongkok yang ketinggalan di zona merah.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.525 ke Rp 60.700, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 31.700, Astra Agro (AALI) naik Rp 900 ke Rp 23.300, dan Impack Pratama (IMPC) naik Rp 900 ke Rp 6.550. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 9.000 ke Rp 160.000, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.000 ke Rp 5.600, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 255 ke Rp 3.400, dan Sarana Menara (TOWR) turun Rp 140 ke Rp 3.955.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup melonjak 56,556 poin (1,12%) ke level 5.092,205. Sementara Indeks LQ45 melompat 13,040 poin (1,51%) ke level 877,834. Indeks berhasil menghindari zona merah hingga siang hari. Posisi tertinggi yang bisa diraih Indeks ada di level 5.097.

Transaksi beli banyak dilakukan investor domestik. Seluruh sektor saham berhasil menguat, dipimpin oleh sektor konstruksi yang naik paling tinggi. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 201.925 kali dengan volume 4,58 miliar lembar saham senilai Rp 3,618 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 81 turun, dan 76 saham stagnan.

Rata-rata bursa di regional melenggang di zona hijau, seperti pasar saham Jepang yang meroket hingga hampir 2,5%. Bursa Tiongkok jadi satu-satunya yang melemah karena sudah naik tinggi awal pekan ini.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 22.950, Unilever (UNVR) naik Rp 475 ke Rp 31.175, Impack Pratama (IMPC) naik Rp 450 ke Rp 6.150, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 450 ke Rp 15.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.000 ke Rp 5.600, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 355 ke Rp 3.300, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 250 ke Rp 4.500, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 100 ke Rp 7.800.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka naik 40,57 poin atau 0,81% menjadi 5.076,22, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,24 poin atau 1,19% ke posisi 875,04,”Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mulai terus mereda seiring dengan intervensi pemerintah membuat kepercayaan pasar kembali pulih, sehingga meredakan kepanikan investor di bursa saham," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah.

Alfiansyah mengemukakan bahwa sejumlah rencana yang disiapkan pemerintah untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diantaranya melakukan pembelian kembali (buyback) surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. Pembelian kembali SBN akan dilakukan di bawah kerangka Bond Stabilization Framework (BSF).

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mendorong BUMN melakukan lindung nilai (hedging). Kemudian pemerintah juga berencana untuk menerapkan subsidi tetap pada tahun depan. Penerapan subsidi tetap ditujukan untuk memberi kepastian terhadap ketahanan fiskal jika ada gejolak pada harga minyak atau nilai tukar rupiah,”Sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah ini meredam kepanikan pelaku pasar yang terjadi akhir-akhir ini," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, penguatan indeks bursa saham di kawasan Asia yang kembali berada dalam area positif menambah katalis positif bagi IHSG BEI. Sementara itu terkait dengan rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dirinya mengharapkan the Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga rendah untuk waktu yang cukup lama.

Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 224,26 poin (0,99%) ke 22.810,10, indeks Nikkei naik 436,69 poin (2,63%) ke 17.261,86, dan Straits Times menguat 13,73 poin (0,43%) ke posisi 3.241,09. (bani)

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…