Surya Semesta Divestasi Saham Horizon

NERACA

Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah melepas 195.000 saham Horizon Internusa Persada (HIP) dengan harga jual Rp195 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (18/12).

Kata Wakil Direktur Surya Semesta Eddy Purwana Wikanta, perseroan merupakan pemilik sah atas 2.750.000 saham dalam PT HIP yang mewakili 55% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh,”Kami telah menandatangani akkta jual beli saham di hadapan notaris Kumalah Tjahjani Widodo SH di Jakarta,”ujarnya.

Penjualan dilakukan kepada Christina M.R Sudiadjaja. Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena Christina adalah anak dari Johannes Suriadjaja yang merupakan Presiden Direktur Perseroan dan Komisaris HIP. Adapun alasan penjualan ini, menurut Eddy dilakukan agar HIP memiliki pemegang saham yang mempunyai keahlian di bidang penjualan dan perluasan jaringan.

Sebelumnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk telah menjual sebanyak 75 juta saham atau setara tiga persen dari modal disetor dan ditempatkan dalam anak usaha perseroan, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). Nilai penjualan mencapai Rp 75 miliar. Disebutkan, transaksi pengalihan saham Nusa Raya telah dilaksanakan pada 2 Desember 2014.

Pengalihan dilakukan kepada institusi lokal domestik yang tidak disebutkan namanya. Transaksi penjualan dilakukan pada harga Rp 1.000 per saham. Perseroan menjelaskan, adapun transaksi ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perseroan. Dengan adanya penjualan tersebut, kepemilikan saham Surya Semesta dalam Nusa Raya berkurang menjadi 62,5% dari sebelumnya 65,5%. Sebelumnya, Nusa Raya merupakan cucu perusahaan Surya Semesta yang dikendalikan melalui PT Enercon Paradhya International.

Pada Mei 2014, Surya Semesta mengambil alih 1,55 miliar saham (62,83%) Nusa Raya dari Enercon. Nilai pembelian mencapai Rp 1,4 triliun, dengan harga pelaksanaan Rp 900 per saham. Hal ini dilakukan guna menyederhanakan struktur kepemilikan perseroan dalam Nusa Raya.

Hingga kuartal III – 2014, Surya Semesta membukukan pendapatan sebesar Rp 3,25 triliun atau turun 2,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,35 triliun. Penurunan disebabkan oleh melemahnya kontribusi penjualan dari unit usaha properti sebanyak lebih dari 50 persen.

Sementara itu, laba bersih perseroan merosot sebesar 53%, dari Rp 486 miliar pada kuartal III – 2013 menjadi Rp 228,5 miliar pada periode sama tahun ini. Hal ini disebabkan oleh penurunan dari penjualan lahan kawasan industri yang dibukukan. Dijelaskan, permasalahan tersebut muncul karena adanya klaim-klaim terhadap PT Suryacipta Swadaya, selaku entitas anak Surya Internusa yang mengelola kawasan industri tersebut.

Adapun masalah itu diharapkan dapat diselesaikan secara tuntas pada akhir tahun ini. Sementara itu, unit bisnis konstruksi yang dikelola oleh Nusa Raya membukukan pendapatan sebesar Rp 2,42 triliun atau naik 18,4% dibandingkan periode kuartal III – 2014. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…