Mansek Incar Penjaminan Emisi Rp 12 Triliun

NERACA

Jakarta -  Memasuki tahun 2015 menjadi tahun terberat bagi perekonomian Indonesia yang diprediksikan bergerak lambat. Maka dengan pertimbangan tersebut, PT Mandiri Sekuritas (Mansek) mematok target rencana bisnis lebih konservatif. Dimana perseroan menargetkan penjaminan emisi sebesar Rp 12 triliun atau naik tipis dibanding target perolehan tahun ini yang mencapai Rp11 triliun.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto mengatakan, target penjaminan emisi tahun depan tidak jauh beda dengan tahun ini, “Tahun depan menjadi tahun terberat, karenanya kami targetkan tahun depan Rp12 triliun, dari target tahun ini sebesar Rp11 triliun. Tapi sampai saat ini porsi perolehannya sudah mencapai Rp11,4 triliun. Target tahun ini sudah melampaui target,”ujarnya di Jakarta, Rabu (17/12).

Abiprayadi menjelaskan, sejak awal Mandiri Sekuritas berdiri sampai akhir November 2014 telah meraih 46 mandat penjamin emisi dengan nilai sebesar Rp35,4 triliun."Kami juga dapat placement yang nilainya sebesar Rp5,4 triliun, salah satunya dari Garuda Indonesia. Sampai November ini kita ranking satu di sekuritas lokal. Secara keseluruhan kita masih ranking 4," kata dia.

Sementara itu, jumlah nasabah ritel Mandiri Sekuritas sudah mencapai 36 ribu sampai saat ini, angka itu mengalami kenaikan sebesar 63% dari perolehan tahun lalu sebesar 22 ribu nasabah. Sampai akhir tahun ini akan mencapai 40 ribu nasabah."Tahun depan kita tingkatkan sampai 75 ribu nasabah ritel. Jaringan distribusi kami sudah ada 31 cabang termasuk Singapura. Sosialisasi dan edukasi kita terus tingkatkan, agar mencapai target," jelasnya.

Kemudian untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya di luar dan termasuk membidik pasar Singapura, perseroan akan mengubah status kantor cabang di Singapura menjadi anak perusahaan pada tahun 2015,”Kami telah tuntaskan penerbitan obligasi global sebesar USD200 juta, untuk emisi obligasi USD di PT Pertamina (Persero) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Jadi kami akan ubah statusnya di Singapura menjadi anak usaha perseroan," kata Direktur Mandiri Sekuritas, Iman Rachman.

Dia menjelaskan, dengan rencana perseroan yang mengubah status cabang di Singapura menjadi anak usaha, perseroan bisa memenuhi target emisi. Sehingga anak usaha di Singapura bisa melakukan penjaminan emisi untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dan obligasi.
Sementara itu, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Laksono Widodo, mengatakan menjelaskan, rencana menjadi anak usaha ditargetkan selesai pada semester II-2015. "Kami tidak sasar investor ritel, tapi institusi. Nanti jadi anak usaha yang full licensed," ungkap dia.

Laksono menegaskan, saat ini sudah ada 33 cabang, pada 2015 perseroan menambah 20 outlet lagi bersama Bank Mandiri. Perseroan saat ini memiliki market share yang mencapai 4,5%, dari perolehan tahun sebelumnya yang mencapai 3,8%,”Rata-rata transaksi sejak awal tahun sampai sekarang mencapai Rp540 miliar, dengan market share 4,5%. Tahun depan kami tingkatkan market share sebesar lima persen, sehingga bisa ranking tiga di 2015," tegasnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…