Oman Jadi Tujuan Diversifikasi Ekspor

NERACA

Jakarta - Target peningkatan ekspor yang ditetapkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel hingga 300% membuat Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) memperkuat pasar ekspor nontradisional. Bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI untuk Kesultanan Oman, Ditjen PEN mengadakan misi pembelian (buying mission) dengan 24 importir anggota Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Ilbri, Provinsi Dharirah Kesultanan Oman yang dipimpin Ketuanya, Ali Saleh Al-Kabani. Duta Besar RI untuk Oman, Sukanto, memimpin secara langsung Delegasi Oman ini ke Jakarta.

Plh. Direktur Jenderal PEN Partogi Pangaribuan mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan salah satu kesempatan memenangkan persaingan di pasar global. “Pemerintah Indonesia telah menetapkan untuk mengambil langkah diversifikasi produk dan pasar yang direalisasikan melalui upaya penetrasi ke negara-negara prospektif. Oman termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya meningkat sehingga terdapat peluang pasar baru,” ujar Partogi, di Jakarta, Rabu (17/12).

Berdasarkan data statistik, Oman memang salah satu negara prospektif yang menyediakan potensi pasar besar. Hubungan perdagangan Indonesia dan Oman telah mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan total perdagangan tahun 2013 tercatat sebesar USD 462,34 juta. Pada 2013 nilai ekspor Indonesia ke Oman mencapai USD 209,38 juta yang didominasi ekspor produk nonmigas yang mencapai 99%. Pertumbuhan ekspor selama lima tahun terakhir sebesar 26,45%.

Sementara itu, berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh UN COMTRADE mencatat Indonesia berada di posisi ke-27 sebagai mitra impor Oman dengan share hanya 0,63%. Capaian pasar ekspor Indonesia ini masih berpeluang untuk ditingkatkan lagi ke Oman. Produk-produk yang diminati oleh importir Oman antara lain building materials and construction, alumunium, furniture and decoration, tire, automotive parts, jewelry, perfume and cosmetics, electronics, home appliances, textile and garment, stationeries, gift packaging/antique, serta pipeline of petroleum and natural gas. Dalam kunjungannya selama seminggu di Indonesia, Delegasi Oman juga akan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan furnitur dan perusahaan ban Multistrada.

Duta Besar Indonesia untuk Oman, Sukanto menyatakan bahwa Oman memiliki potensi perdagangan dan perekonomian yang perlu dioptimalkan para pengusaha Indonesia. Apalagi setelah dibukanya hubungan diplomatik perwakilan RI oleh Y.M. Sultan Qaboos bin Said Al-Said di akhir 2010. “KBRI Oman bergerak cukup agresif mempromosikan Indonesia di kalangan pebisnis di Oman dan merupakan kali kedua kunjungan misi pembelian dari negara Oman setelah sebelumnya pada 27 Agustus 2013 KBRI Muscat bersama Ditjen PEN melakukan kegiatan penerimaan misi dari Kadinda Sohar yang membuahkan hasil inquiry dan trial order antara lain untuk produk building material, indoor furniture, dan produk ban,” ujarnya.

Selain secara bilateral, kedua negara juga mengembangkan kerja sama di berbagai forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), badan-badan PBB, Gerakan Non Blok (GNB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), The Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR- ARC), dan lain-lain. Kedua negara juga banyak memiliki persamaan pandangan dalam berbagai masalah regional dan internasional.

Meningkat 14,34%

Nilai ekspor periode Januari-September 2014 sebesar USD 187,18 juta, yang terdiri dari ekspor nonmigas USD 187,14 juta dan ekspor migas USD 45 ribu. Nilai ekspor Indonesia ke Oman pada Januari-September 2014 mengalami peningkatan 14,34% dibanding nilai ekspor periode yang sama tahun 2013. Produk ekspor nonmigas utama Indonesia ke Oman antara lain kendaraan bermotor (HS 8703), minyak sawit dan turunannya (HS 1511), plywood (HS 4412), kertas (HS 4802), dan polycarboxylic acid (HS 2917).

Sedangkan, nilai impor Indonesia dari Oman pada 2013 sebesar USD 252,95 juta yang terdiri dari impor migas USD 39,58 juta (15,65%) dan impor nonmigas USD 213,36 juta (84,35%). Pertumbuhan impor selama lima tahun terakhir sebesar 33,37%. Sedangkan impor Indonesia dari Oman periode Januari-September 2014 sebesar USD 145,72 juta yang juga didominasi produk nonmigas, antara lain produk kimia cyclic hydrocarbons (HS 2902), acyclic alcohol (HS 2905), serta aluminium (HS 7601) dan ikan (HS 0303).

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…