Konsumen Pemacu Produksi

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Industri dan Perdagangan

Selama ini kita terkungkung dalam satu paradigma bahwa penggerak prodduksi itu adalah para produsen. Dalam skema-skema kebijakan pemerintah selama ini yang selalu mendapatkan perhatian adalah menjaga agar produksi tetap berjalan karena ada anggapan bahwa kehadiran produsen untuk memproduksi berbagai barang dan jasa dinilai penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Padahal kita tahu bahwa pertumbuhan ekonomi juga dapat dihasilkan berdasarkan kontribusi para konsumen  yang saat ini memberikan sumbangan  hampir mendekati 60% per tahun terhadap PDB ekonomi. Peran ini kita anggap luar biasa, dan dalam hubungan ini mereka dapat kita anggap sebagai "penyangga" berputarnya  kegiatan ekonomi domestik dari pelambatan pertumbuhan.

Karena itu, jika ada kebijakan pemerintah yang bersifat distortif terhadap  kepentingan konsumen, langkah ini bisa dinilai tidak tepat karena berarti kebijakan tersebut dapat menghambat laju pertumbuhan produksi. Boleh jadi malah menjadi kontra produktif karena produksi akan turun dan jumlah pengangguran akan bertambah karena sebagian  pabrik tidak beroperasi  atau mengurangi shift kerjanya.

Menyikapi paradigma ekonomi yang faktor penghelanya sudah bergeser dari supply driven menuju ke demand driven, maka secara makro peran pemerintah untuk "memulyakan" peran konsumen menjadi penting,selain tetap harus memperhatikan kebutuhan produsen. Untuk menjadi bangsa yang mampu membangun ketahanan ekonomi domestiknya secara berkelanjutan perlu menghadirkan peran konsumen yang loyal dan produsen yang kompetitif.

Jalinan kerjasama antara komunitas produsen dan komunitas konsumen sangat diperlukan untuk mewujudkan kedaulatan pasar dalam negeri yang kuat. Pemerintah  diharapkan dapat menjadi fasilatator yang dapat menggerakkan simpul-simpul ekonomi yang secara diametral berbeda entitasnya, tetapi sejatinya merekalah yang menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Kekuatan dan kemampuan daya belinya yang benar-benar "independen", dan  menjadi hak miliknya komunitas konsumen harus menjadi  perhatian pemerintah, dan juga para produsen agar pola konsumsinya dapat diarahkan menjadi pemacu  bagi peningkatan prooduksi nasional. Kolaborasi antara produsen dan konsumen akan menjadi energi besar bagi Indonesia untuk tumbuh sebagai negara dengan kekuatan ekonomi yang besar di dunia.

Daya tahan ekonomi domestik akan relatif kuat bertahan manakala  hubungan antara produsen dan konsumen di dalam negeri bisa saling menopang. Dan kondisi ini bisa terjadi jika komunitas produsen, komunitas konsumen,dan pemerintah membangun komitmen bersama untuk membangun  pasar domestik yang kuat.

Semangat "we love Indonesia", dalam rangka untuk menstimulasi  kebangkitan ekonomi menjadi sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan bersama dengan cara mengoptimalisasikan pemanfaatan seluruh sumber daya domestik untuk menjadi sumber penggerak pertumbuhan ekonomi.

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…