NERACA
Bandung - Musim penghujan dalam hitungan bulan ke depan diprediksi segera tiba. Melihat pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, bencana banjir kerap terjadi di daerah-daerah yang menjadi langganan banjir seperti Kawasan Cieunteung, Baleendah, Kabupaten Bandung.
Di daerah tersebut, setiap tahun selalu terjadi banjir. Masyarakat setempat terpaksa harus mengungsi dan di Pemerintah Daerah sendiri setiap tahun selalu memberikan bantuan untuk membantu para pengungsi.
“Kejadian seperti itu tidak diharapkan terjadi untuk tahun ini dan seterusnya. Untuk mengantisipasi banjjir di Cieunteung Pemprov. Jabar telah mempersiapkan dana sebesar Rp.26 miliar,”ujar Kepala Bappeda Jabar, Deny Djuanda dalam keterangannya kepada Neraca (8/9).
Deny, lebih lanjut memaparkan dana tersebut dialokasikan untuk relokasi. Dengan demikian, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Cieunteung solusinya mereka harus pindah. Untuk tempat relokasi hingga saat ini belum diputuskan namun merujuk kepada informasi dari pihak Pemkab Bandung, untuk tempat relokasi ada 3 pilihan.
Selain rencana relokasi untuk menyelesaikan masalah banjir Cieunteng, ujar Deny Pemprov. Jabar juga sudah mempersiapkan langkah teknis penanganan. Langkah teknis yang dipersiapkan meliputi konservasi dan rekayasa teknis.
Menyikapi rencana tersebut, Anggota Komisi D DPRD Jabar, Achdar Sudrajat memberikan komentar. Menurutnya dialokasikannya dana untuk mengatasi banjir Cieunteung merupakan program yang sangat maju karena selama ini setiap tahun di musim penghujan di Cieunteung selalu banjir.
Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan terus-menerus mengingat dampaknya bersifat komplek diantaranya mengganggu aktivitas perekonomian mengingat Kawasan Bandung selatan merupakan kawasan industri sehingga banjir di Cieunteung mengganggu kegiatan industri.
Sehubungan dengan belum adanya tempat yang definitif untuk tempat relokasi, jika dana tersebut belum mencukupi penyelesaian relokasi , di pihak Ban-Gar perlu membantu untuk memaksimalkan dukungan penganggaran.
Di sisi lain, Anggota Ban-Gar Helmy Attamimi menambahkan sehubungan dengan belum adanya tempat yang definitif untuk tempat relokasi, dinilai Pemprov. Jabar belum mempunyai perencanaan yang matang soal penyelesaian banjir Cienteung.
“Jika Pemprov. Jabar mau menuntaskan masalah banjir Cieunteung secara maksimal hal yang perlu diputuskan lebih awal adalah tempat yang akan menjadi relokasi . Setelah itu sudah ada, baru dihitung kebutuhan anggaran untuk relokasi,” saran dia.
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…