Rugi Kurs, Pendapatan Capitol Turun 14%

NERACA

Jakarta – Imbas dari rugi selisih kurs, membuat pendapatan perusahaan jasa pelayaran, PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) pada tahun buku yang berakhir Juni 2014 turun sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar US$ 2,88 juta. Begitu pula dengan laba bersih yang menyusut sebesar 6,8% menjadi US$ 467.627.

Sekretaris Perusahaan PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk, Riduwan Kosasih mengatakan tahun ini kontribusi terbesar pendapatan berasal dari jasa penyewaaan kapal time charter,”Kontribusi bisnis ini mencapai US$ 16,78 juta atau 94,2% dari total keseluruhan pendapatan CANI,”ujarnya di Jakarta, Selasa (16/12).

Kemudian perseroan juga mendapatkan pundi-pundi dari jasa penyewaaan kapal freight charter dan jasa keagenan. Bisnis ini berkontribusi sekitar US$ 1,03 juta dan US$ 2,90 juta pada tahun 2014 dan 2013 atau masing-masing memegang porsi sebesar 5,8% dan 14% Baca juga: Beli Kapal, Capitol Nusantara Indonesia Anggarkan Capex US$ 14 Juta.

Dia menjelaskan, penurunan pendapatan ini dipengaruhi oleh faktor perekonomian dan kondisi pasar, faktor lain, tingkat suku bunga yang berfluktuasi, dan kondisi ekonomi negara-negara industri. Lebih lanjut, Riduwan menyebutkan laba komperehensif per tanggal 30 Juni 2014 sebesar US$ 467,67 atau turun 6,8% (US$ 33,900) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 501,527.

Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan sebesar 14% dan laba kotor sebesar US$ 550,892 atau turun 14,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, laba usaha CANI juga turun sebesar 34,4% menjadi US$ 89,180,”Turunnya pendapatan dan laba disebabkan oleh rugi selisih kurs mata uang asing dan kenaikan beban pajak penghasilan sebesar US$ 512.127 atau 68,5% dari tahun 2013,”paparnya.

Tahun 2015, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 14 juta atau Rp 180,6 miliar (kurs Rp 12.900). Kata Direktur Tak Terafiliasi PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk, Jansen Waroka, perseroan akan membeli satu kapal anchor tug handling supply (AHTS) dalam rangka menggarap bisnis lepas pantai yang akan mulai dilakukan perseroan pada tahun depan. "Kami sudah memesan satu kapal. Kemarin sudah bayar DP sebesar US$ 1,5 juta," ujarnya.

Menurut Jansen, kapal tersebut akan didatangkan dari perusahaan Singapura pada kuartal I tahun 2015 mendatang. Sementara itu, untuk pendanaan perseroan akan dikombinasikan dari pinjaman perbankan serta dana internal perseroan. "Dananya 80% dari pinjaman bank. 20% kita akan lihat dari internal atau juga bisa dari pinjaman grup," terangnya.

Diketahui, pada tahun ini perseroan telah menambah sebanyak tiga kapal baru sehingga total kapal yang dimiliki CANI menjadi sebanyak 63 unit kapal dan dua unit crane crawler. Pada tahun ini kontribusi terbesar pendapatan perseroan dihasilkan dari jasa penyewaaan kapal time charter yang mengontribusikan sebesar US$ 16,78 juta atau 94,2% dari total keseluruhan pendapatan CANI. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…