Tidak Dapatkan Modal - Askrindo Optimis Target Laba Tercapai

NERACA

Jakarta –Meskipun tahun depan tidak mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah sebesar Rp 700 miliar, tidak mempengaruhi rencana bisnis PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) kedepan. Bahkan perusahaan asuransi plat merah mampu memenuhi target pemerintah laba bersih tahun besar sebesar Rp 1 triliun.

Presiden Direktur Askrindo, Antonius C S Natipulu mengatakan, rencana bisnis tahun depan tidak terpengaruhi dari kebijakan pemerintah yang menunda memberikan penyertaan modal. Sebaliknya, kondisi ini memacu perusahaan untuk lebih giat membidik pasar selain Kredit Usaha Rakyat (KUR),”Rencana bisnis perseroan tidak terpengaruh dari penundaan penyertaan modal dari pemerintah karena masih ada program KUR yang berlanjut tahun depan,”ujarnya di Jakarta, Selasa (16/12).

Selain itu, dirinya juga optimis sampai dengan akhir tahun pihaknya bisa memperoleh premi hingga Rp2,2 triliun Pasalnya, hingga November pendapatan premi tercatat sebesar Rp 2 triliun. “Jumlah tersebut tumbuh 40% jika dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya,”ungkapnya.

Menurutnya, outstanding penjaminan perseroan sampai dengan saat ini sebesar Rp24 triliun dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp70 triliun dari non KUR. Dengan hasil tersebut Askrindo berharap bisa memperoleh laba sebesar Rp665 miliar sampai akhir tahun ini. Sementara pada 2015, Askrindo menargetkan bisa mencatat perolehan premi sebesar Rp3 triliun.

Asal tahu saja, hingga November, Askrindo mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 370 miliar dan laba bersih sebesar Rp 666 miliar serta underlying sebesar Rp 702,29 miliar. Kedepan, perseroan bakal mengembangkan pasar non KUR atau kredit mikro yang selama ini digarap perbankan, “Askrindo akan menambah porsi pendapatan di luar non KUR, yaitu jaminan kredit mikro,”ungkapnya.

Selama ini, pendapatan premi Askrindo berasal dari bisnis KUR dan non-KUR. Namun untuk bisnis KUR masih masih akan dikaji kembali. Pasalnya, KUR adalah program pemerintah sebelumnya, sedangkan pemerintah saat ini lebih memfokuskan pada sektor kemaritiman dan pangan.

Sedangkan untuk bisnis di luar KUR, perseroan akan mengembangkan asuransi kredit dan surety bond. Antonius pernah bilang, di Askrindo, asuransi kredit berkontribusi 65% terhadap total pendapatan premi perseroan, sedangkan sisanya adalah bisnis nonkredit. Selain mengembangkan bisnis, pada tahun depan, perseroan juga siap menghadapi gempuran perusahaan asing dalam mengembangkan asuransi kredit di Indonesia. Bentuk antisipasi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi dan meningkatkan mutu perusahaan.

Guna meningkatkan jejaring dan memperluas jangkauan bisnisnya hingga ke pelosok daerah, Askrindo meresmikan 38 kantor cabang di Seluruh Indonesia yang dilaksanakan di 4 kota yaitu Manado, Batam, Surabaya dan Jakarta. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…