Incar Pendapatan US$ 180 Juta - Ancora Pasang Target Konservatif

NERACA

Jakarta- Perusahaan tambang minyak dan gas, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menargetkan pendapatan pada tahun depan sebesar US$ 180 juta, atau turun dari proyeksi akhir tahun ini yang dipatok US$ 200 juta,”Ebitda ditargetkan US$ 24 juta," kata Direktur Utama Ancora, Aulia Mulki Oemar di Jakarta, Selasa (16/12).

Sebagai gambaran, hingga akhir 2014 Ancora Indonesia Resources menargetkan pendapatan sebesar US$ 200 juta dan laba bersih sebesar US$ 1 juta. Aulia mengatakan, perseroan menargetkan sebagian besar pendapatan dari anak usaha di sektor bahan baku peledak PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) sebesar US$ 130 juta dan sektor migas PT Bormindo sebesar US$ 50 juta.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menjaga produksi amonium nitrat MNK sebanyak 120.000 ton tahun depan. Perseroan juga menargetkan dua pelanggan baru MNK pada tahun depan. Selain itu, perseroan juga bakal mempertahankan kontrak untuk 16 rig atau penyewaan alat pengeboran milik Bormindo.

Aulia mengungkapkan, Ancora menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun depan sebesar US$ 2 juta. Perseroan bakal menggunakan capex untuk maintenance peralatan. Direktur Ancora Indonesia Resources Rolaw P Samosir, mengatakan perseroan tengah mengkaji penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias right issue pada tahun depan untuk menyeimbangkan modal. Dana aksi korporasi akan digunakan untuk membayar utang agar modal menjadi lebih seimbang. "Namun perseroan masih mengkaji juga kemungkinan beberapa aksi korporasi lainnya," ungkap Rolaw.

Dia menjelaskan, aksi korporasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan performa perusahaan ke depan di tengah kondisi industri batu bara, minyak dan gas yang cenderung diprediksi melemah pada tahun depan.

Pada pertengahan tahun ini perseroan telah melakukan pengalihan utang dari senilai US$ 33 juta dari PT Bank Mandiri ke Standard Chartered. Aulia mengungkapkan pengalihan utang tersebut dikakukan karena penawaran bunga standard Chartered lebih menarik dibandingkan dengan Bank Mandiri.

Sebagai informasi, perseroan tahun ini menargetkan pendapatan sebesar US$ 200 juta dan laba bersih sebesar US$ 1 juta. Ke depan, untuk mengatasi lesunya pasar bahan peledak dan jasa peledakan, perusahaan mencoba mempertahankan volume produksi dan penjualan melalui peningkatan pelayanan secara menyeluruh termasuk pada jasa tambahan seperti blasting dan emulsi. Perusahaan juga akan melakukan efisiensi dengan cara mengurangi biaya transportasi dan distribusi.

Presiden Direktur OKAS Aulia Oemar pernah bilang, perusahaannya tidak mematok besaran target kontrak baru. Pasalnya, perseroan hanya fokus mengelola dan menjaga kontrak yang sudah ada. Pada semester pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 94,43 juta. Angka ini turun 7,62% dari pendapatan semester I-2013 yang mencapai US$ 102,23 juta. Dijelaskan, turunnya pendapatan lantaran terjadi penurunan pendapatan anak usaha OKAS, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK). (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…