Luncurkan Merries Good Skin - PT Kao Sosialisasi Popok Bayi ke Masyarakat Bogor

 

 

NERACA


Sebagai bentuk perkenalan Merries Good Skin, sebuah popok bayi. PT Kao Indonesia, menyelenggarakan Temu Kader dan Diskusi Kesehatan Anak Bersama Praktisi Kesehatan di Puskesmas Mekarwangi, Bogor.


Ibu Susilowati selaku Associate Vice President Marketing Fabric Home Care & Human Health Care PT. Kao Indonesia mengatakan, popok sekali pakai saat ini telah menjadi produk umum di Indonesia dan diperkirakan penggunaannya akan terus meningkat seiring dengan angka kelahiran bayi (sekitar 4.5 juta bayi lahir per tahun), meskipun masih banyak Ibu yang lebih memilih popok kain meski harus sering mengganti setiap kali basah.

“Salah satu alasan utama semakin umumnya para Ibu menggunakan popok sekali pakai yaitu jauh lebih praktis digunakan.
Sayangnya, orangtua sering tidak peduli dengan jenis popok, popok yang dipakai sepanjang hari dan jarang diganti, ruam popok dicegah dengan bedak, ruam popok dicegah dengan lotion atau cream, popok kain dicuci asal bersih, popok dipakai tidak sesuai ukuran yang dibutuhkan,” cetus Ibu Susilowati di Bogor pekan lalu.

Sedangkan Dokter Anak, Dr. Herbowo Soetomenggolo mengatakan, penggunaan popok sekali pakai yang tidak tepat dapat mengakibatkan berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti ruam, iritasi, biang keringat hingga lecet pada kulit. Hal ini masih dialami oleh para Ibu dengan persentase lebih dari 30%.

“Tentu saja gangguan pada kulit bayi ini membuat bayi merasa tidak nyaman dan memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak seperti anak menjadi rewel, cengeng, mudah marah dan ini akan menghambat tumbuh kembangnya,” pungkasnya.


Dr. Herbowo Soetomenggolo mengatakn, persepsi yang berkembang dikalangan para Ibu adalah iritasi yang dialami oleh bayi merupakan hal yang umum terjadi ketika menggunakan popok bayi. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya para Ibu melakukan beberapa tindakan antara lain menggunakan baby oil, bedak pada kulit bayi yang bermasalah.

Namun sebenarnya hal ini tidak dianjurkan oleh praktisi kesehatan dikarenakan bedak dapat terhirup dan meningkatkan risiko kanker 10-30% bila masuk ke alat kelamin. Para Ibu sebagai kunci dari keberhasilan tumbuh kembang anak perlu mendapatkan informasi yang utuh dan lengkap mengenai cara mengatasi efek samping dari penggunaan popok sekali pakai.


“Salah satu faktor penyebab munculnya efek samping yang kurang baik pada bayi yaitu kurang baiknya kualitas popok sekali pakai yang digunakan pada bayi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan Ibu untuk menghindari penggunaan popok sekali pakai yang berefek kurang baik yaitu dengan mengecek apakah popok sekali pakai yang digunakan berpotensi menimbulkan iritasi pada bayi dan dengan memilih dan menggunakan popok bayi yang berkualitas baik,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…