Dipercepat Jadi Tahun 2016 - Wika Realty Siap Listing di Pasar Modal

NERACA

Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong sejumlah perusahaan plat merah untuk bisa berkontribusi meramaikan pasar modal Indonesia baik perusahaan maupun anak perusahaan. Salah satu yang ingin melantai di pasar saham adalah anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Corporate Secretary PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), Puji Haryadi mengatakan, dari sektor pengembang properti yakni PT Wika Realty, ditargetkan dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dua tahun lagi,”Wika Realty akan melantai di bursa pada 2017, sesuai dengan rencana jangka panjang," ujarnya, kemarin.

Meski demikian, dia menjelaskan rencana anak perusahaan Wika Realty tersebut bisa jadi akan dipercepat di semester II-2016. Pasalnya Wika Realty membutuhkan suntikan modal. Sekadar informasi, tahun depan baru dua perusahaan BUMN yang akan listing tahun depan yakni PT Garuda Indonesia Airline Tbk (GIIA) yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Selain itu, Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi menuturkan, imbas pemangkasan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2014 membuat kinera perseroan terpengaruh. Pasalnya, dampak dari kebijakan tersebut membuat tertundanya proyek-proyek sejumlah BUMN sepanjang 2014,”Proyeksi kinerja WIKA hingga akhir tahun memperhitungkan adanya pemangkasan APBN tahun 2014 pada proyek infrastrukur pemerintah, tertundanya proyek-proyek BUMN sepanjang 2014, dan pertimbangan lainnya,”ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hingga akhir tahun perusahaan memproyeksikan realisasi capaian kinerja keuangan tak akan sampai 100%. Laba perusahaan diproyeksikan hanya mencapai 90% dari target yang ditentukan,”WIKA hingga akhir tahun memproyeksikan perolehan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga akhir tahun berada pada kisaran 80-90% dari target Rp 678,65 miliar,”jelasnya.

Artinya, hingga akhir tahun 2014 besarnya laba bersih yang akan dicatatkan maksimal hanya mencapai angka Rp 610,76 miliar. Hingga kuartal III tahun ini sendiri perusahaan baru mencatat laba sebesar Rp 400,71 miliar. Angka ini merujuk juga pada proyeksi pendapatan usaha hingga akhir tahun yang juga lebih rendah dari target yang ditetapkan awal tahun."WIKA  memproyeksikan penjualan tidak termasuk kerja sama operasi sebesar 97% dari target 2014 sebesar Rp 14,09 triliun," kata dia.

Dengan proyeksi ini maka perusahaan hanya akan mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 13,67 triliun. Sementara, hingga kuartal III 2014 perusahaan baru mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 8,61 triliun. Meskipun demikian, angka ini mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 7,9 triliun.

Selain itu, dampak dari pemangkasan anggaran infrastruktur dalam APBN 2014 juga berpengaruh pada serapan belanja modal di tahun yang sama. "Realisasi belanja modal per November 2014 mencapai Rp 755,2 miliar. Sampai akhir tahun sekitar Rp 1,3 triliun. Target belanja modal tahun 2014 sebesar Rp 1,99 triliun," tukasnya. (bs/bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…