Vaksinasi Bukan Hanya Untuk Bayi

NERACA- Kapan terakhir kali Anda divaksinasi? Apakah Anda masih mengingatnya? Ternyata, bukan hanya bayi dan balita saja yang butuh divaksinasi. Orang dewasa pun perlu juga untuk melakukan vaksinasi.

Faktanya, imunisasi atau vaksinasi memang bukan hanya dominasi bayi dan balita saja. Setiap orang, termasuk orang dewasa juga membutuhkan imunisasi untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh dalam menangkal berbagai macam penyebab penyakit yang disebabkan infeksi virus atau bakteri. Lalu, vaksinasi apa saja yang sebenarnya dianjurkan untuk orang dewasa?

Berikut pemaparan tentang vaksinasi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa

  • HPV (Human Papiloma Virus)

Melindungi dari: kanker serviks. Penyakit ini pada stadium dini sering tidak memnujkan gejala yang khas. Bahkan tidak ada gejala sama sekali. Gejala biasanya muncul pada stadium lanjut antara lain seperti pendarahan sesudah berhubungan seks, keputihan yang tidak kunjung sembuh, pendarahan sesudah menopause, pada tahap lanjut keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil.

Waktu pemberian: 3 suntikan dengan periode 6 bulan.

  • Hepatitis A

Melindungi dari: penyakit hepatitis A yang disebabkan virus hepatitis. Virus ini menyebar melaluitinja dan penyebaran terjadi akibat buruknya tingkat keebrsihan. Di Negara-negara berkembang, penyebarannya melalui air dan makanan. Gejala penyakit ini antara lain demam, mual dan urin berwarna gelap.

Waktu pemberian: 2 dosis dengan jarak 6-12 bulan pada individu berisiko tinggi terkena infeksi virus hepatitis A, seperti penyaji makanan, orang yang sering melakukan perjalanan atau pekerja di Negara yang resiko terjangkit hepatitis A sangat tinggi.

  • Influenza

Melindungi dari: flu yang disebabkan oleh virus.

Waktu pemberian: setahun sekali, untuk anda yang memiliki penyakit kronis seperti asma, diabetes, jantung, paru-paru dan lain-lain. Vaksin ini juga dianjurkan untuk jemah calon haji karena resiko tertular cukup tinggi.

  • Demam Tifoid

Melindungi dari: penyakit tifus yang memiliki gejala antara lain seperti demam, sakit kepala, lesu, nafas tak sedap, bibir kering dan pecah-pecah. Bakteri tifus masuk melaui saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh. Itu sebabnya, disarankan selalu mencuci tangan sebelum makan dan pilihlah tempat makan yang bersih karena lalat lah yang menjadi penyebar bakteri tifus ini.

Waktu pemebrian: 3 tahun sekali.

  • Tetanus

Melindungi dari: penyakit tetanus yang disebabkan kuman pada luka. Tetanus terjadi apabila seseorang menderita luka, gigitan, luka gores, luka baker dan luka sayatan yang tidak diketahui, lalu terkontaminasi kotoran dan tidak cepat doibati. Akibatnya, kuman menyebar dalam tubuh dan menyebabkan anggota tubuh kejang.

Waktu pemberian: diberikan 3 kali untuk dosis lengkap. Vaksin kedua diberikan setidaknya 4 minggu setelah pemberian vaksin pertama. Sedangkan vaksin kettiga diberikan enam hingga 12 bulan setelah pemberian vaksin kedua.

  • Cacar Air (Varisela)

Melindungi dari: infeksi varisela atau biasa disebut cacar air yang disebabkan virus. Cacar air pada orang dewasa bias lebih berbahya daripada anak-anak. Bahkan bias berakibat kematian.

Waktu pemberian : dua kali dengan jangka waktu 4-8 minggu dan dianjurkan untuk orang berusia di atas 13 tahun.

Selain vaksinasi yang telah dijelaskan tersebut, ada vaksinasi lain yang juga dapat dilakukan oleh orang dewasa, seperti vaksinasi untuk hepatitis B, Yellow fever atau penyakit demam kuning yang disebabkan virus dan ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti, rabies yang kerap ditularkan oleh gigitan binatang yang terinfeksi seperti anjing dan meningitis atau radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…