Incar Tambahan Modal Rp 1,9 Triliun - Lagi, Bank Sinarmas Gelar Rights Issue

NERACA

Jakarta – Perkuat modal sesuai dengan aturan Bank Indonesia (BI), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) sebagai anak usaha PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), mengkaji opsi penambahan modal dengan cara menerbitkan saham baru. Nilai penambahan modal mencapai Rp 1,9 triliun.

Direktur Keuangan Sinar Mas Multiartha, Kurniawan Udjaja mengatakan, aksi korporasi itu dilakukan sebagai komitmen perseroan untuk menjadikan Bank Sinarmas masuk dalam BUKU III pada 2016. Untuk itu, modal ditempatkan dan disetor pada Bank Sinarmas harus ditingkatkan menjadi sebesar Rp 5 triliun,”Peraturan Bank Indonesia memberikan batas waktu hingga Juli 2016 bagi bank-bank untuk melakukan penambahan modal. Kami berkomitmen untuk menjadikan Bank Sinarmas anggota BUKU III pada saat itu,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Per September 2014, modal Bank Sinamas tercatat sebesar Rp 2,8 triliun. Perseroan kemudian melakukan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) senilai Rp 354 miliar pada Oktober 2014. Dengan demikian, modal ditempatkan dan disetor Bank Sinarmas sekarang tercatat sebesar Rp 3,1 triliun.

Saat ini, sejumlah cara peningkatan modal yang tengah dipertimbangkan meliputi penerbitan saham baru tanpa HMETD maupun dengan HMETD. Sinar Mas Multiartha juga membuka kesempatan jika ada investor baru yang berminat menyerap saham Bank Sinarmas.“Rasanya tidak mungkin jika Sinar Mas Multiartha menyerap semua saham baru Bank Sinarmas. Kami akan terbuka bagi investor strategis yang mungkin berminat,” kata Kurniawan.

Lebih jauh, dia mengungkapkan, Sinar Mas Multiartha berniat untuk menambah kepemilikan saham dalam Bank Sinarmas menjadi sebesar 60%, dari saat ini 57%. Nilai pembelian saham berkisar Rp 200-300 miliar. Adapun transaksi pembelian diharapkan dapat dilaksanakan pada semester I-2015. Per September 2014, total aset Bank Sinarmas tercatat sebesar Rp 20,1 triliun dengan ekuitas senilai Rp 2,8 triliun. Bank Sinarmas berkontribusi sebesar Rp 69,7 miliar atau setara 9,96 persen terhadap total laba bersih Sinar Mas Multiartha senilai Rp 700,6 miliar.

Tahun depan, Sinar Mas Multiartha menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 450 miliar atau turun 55% dibandingkan perkiraan realisasi capex tahun ini Rp 1 triliun. Sesuai rencana, sebanyak Rp 250 miliar akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan gedung kantor Asuransi Sinarmas. Sebanyak Rp 60 miliar dialokasikan untuk Bank Sinarmas, sedangkan sebanyak Rp 60 miliar lagi untuk PT Sinarmas Multifinance. Sisanya dialokasikan untuk anak-anak usaha lainnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik perolehan fee based income sebesar Rp 500 miliar atau tumbuh 66% dibandingkan posisi Rp 300 miliar pada akhir tahun 2013. Disebutkan, target tersebut adalah upaya perseroan memperkuat pendapatan non bunga seperti komisi atau fee based income, agar tidak ketergantungan pendapatan bunga untuk memperoleh laba. Rencana kontribusi fee income sebesar 50% ini akan terealisasi pada tahun 2020, dari komposisi fee income sebesar 20% pada tahun ini. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…