Realisasi Penerimaan Pajak Capai 85% - Surabaya, Jawa Timur

NERACA

Surabaya - Realisasi penerimaan pajak di Kantor Wilayah Jawa Timur I Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan hingga awal Desember 2014 mencapai 85% dari target Rp24,69 triliun, terutama karena komitmen penegakan hukum di wilayah tersebut. "Dari angka tersebut kami optimistis target penerimaan pajak selama tahun 2014 dapat tercapai," kata Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur I Direktorat Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi, di Surabaya, Jawa Timur, kemarin.

Keyakinan target akan tercapai, ungkap dia, ikut ditunjang oleh adanya pemasukan pajak yang cukup besar dari para bendahara. Di samping itu juga dari berbagai proyek dan APBD. "Pada tahun ini penerimaan akan dibuka hingga 20 Desember 2014," jelasnya.

Untuk mencapai target itu, kata Ken, pihaknya sekaligus melakukan langkah pengawasan aktif, khususnya dengan "law enforcement" atau penegakan hukum. Apalagi, Direktorat Jenderal Pajak selaku administrator perpajakan di Indonesia memikul tanggung jawab untuk mengamankan penerimaan pajak yang besarannya ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2014.

"Jumlah penerimaan perpajakan ditargetkan pemerintah sebesar Rp1.246 triliun. Bisa dikatakan 70% sumber pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak," katanya. Dia menambahkan sejumlah langkah dilakukan untuk mengamankan penerimaan pajak baik kegiatan intensifikasi maupun ekstensifikasi. Di sisi lain, sistem perpajakan di Indonesia menggunakan asas "self assesment".

"Wajib Pajak (WP) melakukan sendiri kegiatan menghitung, melapor dan menyetorkan kewajiban perpajakannya," katanya. Sementara Direktorat Jenderal Pajak bertugas melakukan edukasi, pelayanan, melakukan pengawasan dan penegakan hukum "law enforcement". Bagi WP yang tidak menjalankan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perpajakan maka Direktorat Jenderal Pajak akan menindak tegas mereka.

"Jawa Timur memiliki 1,2 juta WP. Jumlah itu termasuk dalam wilayah Jawa Timur I sebanyak 630 ribu WP. Angka itu meliputi 86.649 WP badan, 543.383 WP perorangan dan 4.383 WP bendahara," tukas Ken. [ant]

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…