Menperin Resmikan Ground Breaking Kawasan Industri Morowali Tsingshan

NERACA

Morowali – Pengembangan kawasan industri menjadi salah satu upaya dalam mendorong penyebaran dan tumbuhnya industri nasional. Disadari bahwa pembangunan sektor industri dan perekonomian nasional saat ini belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya melakukan pemerataan dan penyebaran industri nasional dengan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan industri melalui pembangunan kawasan industri. Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya pada acara Ground Breaking Kawasan Industri Morowali Tsingshan, di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat, akhir pekan lalu.

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada PT. Indonesia Morowali Industrial Park dan Group-nya yang telah berperan serta dan menjadi “Pionir” dalam membangun dan mengembangkan industri dan kawasan industri berbasis nikel di lokasi remote area dengan minimnya infrastruktur pendukung seperti di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Dapat disampaikan, bahwa dalam kawasan industri ini sudah dimulai dengan pembangunan smelter tahap pertama oleh PT. Sulawesi Mining Investment dengan kapasitas 300.000 mtpa NPI (million Tons per Annum Nickel Pig Iron) dan pembangkit listrik tenaga batubara berkapasitas 2x65 MW yang sudah memasuki 85% tahap penyelesaian, dengan perkiraan operasi komersial pada April 2015.

Di lokasi tersebut, juga sudah dimulainya tahapan konstruksi smelter tahap 2 yang dikelola oleh PT. Guang Ching Nickel & Stainless Steel Industry, dengan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara 2 x 150 MW dan diperkirakan selesai di tahun 2016. Kedepannya, dengan proyeksi terbangunnya Pabrik Stainless Steel berkapasitas 2 juta mtpa (million Tons per Annum) di tahun 2019 dan berkembangnya industri-industri hilir lainnya, maka diperkirakan di Kawasan Industri Morowali Tsingshan ini akan terserap sekitar 80.000 tenaga kerja yang memberikan andil dalam peningkatan pengembangan sumber daya manusia serta kesejahteraan masyarakat Indonesia dan khususnya di Morowali dan sekitarnya.

Menperin juga mengharapkan pembangunan Kawasan Industri Morowali Tsingshan dapat mendorong percepatan pembangunan Kawasan Industri di luar Pulau Jawa dan dapat menjadi Kawasan Industri Terpadu yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sehingga menjadi teladan dan benchmark selanjutnya bagi pengembangan Kawasan-kawasan industri di Luar Pulau Jawa.

Sebagai gambaran, pada tahun 2013, peranan Pulau Jawa dalam pembentukan PDB Nasional masih sangat dominan yaitu mencapai 58%. Sementara sisanya 42% disumbangkan oleh wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa. Kondisi yang lebih mencolok terjadi di sektor industri, dimana peranan Pulau Jawa dalam pembentukan PDB sektor industri masih sangat dominan. Data pada tahun 2013 menunjukkan bahwa peranan Pulau Jawa dalam PDB sektor industri mencapai sekitar 72%. Selanjutnya, diharapkan juga peran wilayah di luar Pulau Jawa dalam sumbangannya terhadap nilai tambah sektor industri akan terus meningkat dari 28 persen pada tahun 2013 menjadi sekitar 40 persen pada tahun 2035.

Menperin mengatakan, dalam pengembangan kawasan industri terdapat beberapa tantangan yang dhadapi, seperti pembatasan penguasaan lahan, peraturan pertanahan yang tidak kondusif, meningkatnya harga lahan, dan kurangnya infrastruktur untuk mendukung kawasan industri. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian dan para pemangku kepentingan yang terkait akan terus berupaya untuk dapat menyelesaikan tantangan tersebut. “Khususnya terkait dengan infrastruktur, Pemerintah akan terus memberikan dukungan dan komitmen dalam pembangunan kawasan industri,” kata dia.

Menperin mengimbau kepada stakeholders untuk dapat terus memprogramkan kegiatan guna mendukung pengembangan Kawasan Industri Morowali Tsingshan ini khususnya kepelabuhanan, energi, perumahan pekerja, dan waduk/embung. Selain itu, Menperin juga mengharapkan dukungan dalam pengembangan soft infrastructure seperti pembangunan akademi komunitas dan politeknik guna peningkatan kualitas sumber daya manusia pekerja di Morowali dan sekitarnya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…