Mempersiapkan Generasi Masa Depan - Oleh: Prof. DR. Imam Suprayogo, Dosen UIN Malang

Ketika seseorang masuk menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, masing-masing  sudah memilih  bidang ilmu  yang dipelajari, misalnya bidang ekonomi, pendidikan, politik, agama, fisika, kimia, teklnik, kedokteranj dan lain-lain. Banyak orang mengira bahwa setelah lulus, pekerjaan yang diperoleh  sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari itu. Namun anggapan itu ternyata tidak selalu benar. Orang bisa saja mendapatkan jenis pekerjaan yang sebenarnya jauh dari ilmu yang dipelajari sebelumnya.

Pada tanggal 12 Nopember 2014, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Malang menyelenggarakan  pertemuan alumninya. Dari sekian banyak yang datang, profesi yang dikembangkan oleh mereka ternyata beraneka ragam.  Memang banyak di antara mereka yang menjadi guru agama, tetapi tidak sedikit pula yang bekerja sebagai wirausaha, birokrat, tentara, politikus, dan menjadi  kepala daerah.

Sudah barang tentu, mereka yang menjadi guru agama, terasa bahwa ilmu yang dipelajari sebelumnya relevan dengan  tugas  sehari-hari yang dikerjakan sekarang.  Tetapi bagi mereka yang mengembangkan profesi di luar guru agama, ilmu yang dipelajari sebelumnya seolah-olah  tidak ada relevansinya dengan  pekerjaannya. Namun anehnya, mereka juga sukses. Para alumni Fakultas Tarbiyah banyak yang sukses dalam menjalani kegiatan wirausaha, politik, dan bahkan juga ketika mereka menjadi kepala daerah.

Di antara alumni Fakultas Tarbiyah yang sukses menjadi kepala daerah itu, misalnya adalah Suyoto, sekarang ini menjadi bupati Bojonegoro. Disebut sukses, setidaknya, dilihat dari  jabatannya, bahwa sekarang ini ia sudah pada periode  kedua. Dalam masa demokrasi seperti sekarang ini, seseorang tidak akan  mungkin  bertahan hingga dua periode bilamana  tidak dianggap cakap  oleh rakyatnya sendiri. Tentu banyak sekali cerita sukses yang bisa dikemukakan selama ia memimpin kabupaten tempat kelahirannya sendiri itu.

Cerita sukses itu tidak saja terdengar di Jawa Timur, tetapi hingga di mana-mana. Anehnya, sekalipun pada waktu  kuliah  di IAIN Malang, Fakultas Tarbiyah, ia memilih jurusan Bahasa Arab, tetapi ternyata mampu merumuskan konsep dan mengimplementasikan pembangunan daerahnya secara jelas dan akhirnya diakui   berhasil memajukan daerahnya. Sebagai bukti pengakuan itu, ia seringkali diundang ke berbagai negara maju, seperti  ke Amerika Serikat, Eropa, Rusia,  dan lain-lain,  untuk mempresentasikan apa yang telah dilakukan sebagai kepala daerah di dalam membangun masyarakat.

Demikian pula beberapa alumni lainnya, yang juga sukses di dalam mengembangkan profesi di luar bidang keilmuannya, seperti  pertanian, peternakan,  perdagangan, politik, dan lain-lain. Pada suatu saat, saya pernah  dikagetkan oleh kedatangan seorang alumni fakultas tarbiyah yang sukses mengembangkan  ternak sapi. Ia mengaku memiliki ribuan ekor sapi dan berhasil mempekerjakan puluhan  karyawan. Padahal, belum tentu sarjana peternakan sendiri mampu melakukan jenis pekerjaan itu. 

Melihat kenyataan tersebut, maka sebenarnya, untuk  bidang-bidang tertentu, selain kedokteran misalnya,  dalam mengambil kebijakan tidak  seharusnya terlalu berpegang pada latar belakang pendidikan seseorang. Masing-masing orang  sebenarnya memiliki potensi untuk mengembangkan  berbagai bidang ilmu dan ketrampilan.  Sebagai buktinya, seorang sarjana  tarbiyah ternyata mampu mengembangkan bidang-bidang di luar ilmu yang selama itu  dipelajari.  Kemampuan seperti itu ternyata juga dialami oleh jenis  sarjana lainnya. Dahulu dikenal secara luas  bahwa banyak sarjana pertanian mampu mengembangkan profesi perbankan, beraneka ragam jenis bisnis,  dan lain-lain.

Contoh tersebut di atas sebenarnya bisa dijadikan alasan untuk mengatakan bahwa bidang ilmu itu tidak pernah ada yang jenuh.  Selain itu  bahwa  tatkala sarjana bidang tertentu mengalami kesulitan  mendapatkan  pekerjaan,  maka diketahui bahwa sebenarnya bukan semata-mata karena jenis ilmunya, melainkan karena kualitas kesarjanaan yang bersangkutan. Sebab  terbukti bahwa, banyak sekali sarjana yang sukses  berkarya di luar bidang keilmuannya. Hanya saja perlu diketahui  bahwa rupanya sukses itu lebih ditentukan oleh semangat, integritas,  kemampuan berkomunikasi, termasuk penguasaan bahasa pergaulan bahasa asing misalnya,  yang memadai.  Bekal kemampuan inilah sebenarnya yang harus diberikan tatkala mempersiapkan generasi  masa depan.

Keberhasilan seseorang  ternyata tidak selalu tergantung pada jenis disiplin ilmunya, tetapi  yang lebih penting adalah pada kualitas  kecerdasannya dan kemudian ditunjang dengan beberapa kemampuan sebagaimana disebutkan di muka. Orang yang memiliki kualitas intelektual atau kecerdasan yang tinggi tidak akan sulit mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu,  terhadap adanya pandangan,  bahwa agar seseorang dalam menempuh jenjang pendidikan harus  linier,  maka tidak selalu tepat. Sebab ternyata,  mereka yang jenjang pendidikannya  tidak  linier atau bahkan tidak relevan antara latar belakang pendidikan dan jenis profesi yang dikembangkan pun juga banyak yang sukses.  Setidaknya, lewat pertemuan  alumni tersebut di muka telah membuktikan hal itu.  Wallahu a’lam. (uin-malang.ac.id)

BERITA TERKAIT

Indonesia Tidak Akan Utuh Tanpa Kehadiran Papua

    Oleh : Roy Andarek, Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta   Papua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Negara…

Masyarakat Optimis Keputusan MK Objektif dan Bebas Intervensi

  Oleh: Badi Santoso, Pemerhati Sosial dan Politik   Masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap proses penyelesaian…

Perang Iran-Israel Bergejolak, Ekonomi RI Tetap On The Track

    Oleh: Ayub Kurniawan, Pengamat Ekonomi Internasional   Perang antara negeri di wilayah Timur Tengah, yakni Iran dengan Israel…

BERITA LAINNYA DI Opini

Indonesia Tidak Akan Utuh Tanpa Kehadiran Papua

    Oleh : Roy Andarek, Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta   Papua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Negara…

Masyarakat Optimis Keputusan MK Objektif dan Bebas Intervensi

  Oleh: Badi Santoso, Pemerhati Sosial dan Politik   Masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap proses penyelesaian…

Perang Iran-Israel Bergejolak, Ekonomi RI Tetap On The Track

    Oleh: Ayub Kurniawan, Pengamat Ekonomi Internasional   Perang antara negeri di wilayah Timur Tengah, yakni Iran dengan Israel…