Upaya Menjaga Stabilitas IHSG - Perkuat Basis Investor Lokal di Pasar Modal

NERACA

Jakarta – Menjaga stabilitas pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi sangat penting, ditengah perlambatan ekonomi saat ini. Hal ini dimaksukan agar kapitalisasi dan likuiditas pasar modal terus tumbuh.

Hanya saja, menjaga stabilitas IHSG tidak bisa mengandalkan dari dana asing yang masuk. Namun juga diperlukan dukukan dari investor lokal,”Untuk membuat IHSG stabil dan lebih mencerminkan perekonomian Indonesia serta meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia, maka BEI terus mendorong penambahan basis investor domestik dengan melakukan sosialisasi untuk mengenalkan pasar modal kepada masyarakat," kata Sekertaris Perusahaan BEI, Irmawati Amran di Jakarta, kemarin.

Saat ini, lanjut dia, persentase kepemilikan efek investor asing di pasar modal Indonesia tercatat sebesar 58,80%. Sedangkan investor domestik hanya menguasai 41,19%. Menurut dia, potensi pertumbuhan tingkat imbal hasil investasi yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menjadi daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan dananya di pasar modal Indonesia.

Tercatat sepanjang 2014, level IHSG yang menjadi salah satu acuan potensi imbal hasil investasi di pasar modal Indonesia tercatat mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan level indeks bursa di negara lainnya. BEI mencatat, di sepanjang 2014 sampai dengan akhir Oktober 2014, level IHSG telah mengalami kenaikan 20,09% dari 4.274,18 poin di akhir 2013 menjadi 5.089,55 poin per 31 Oktober 2014.

Dalam periode yang sama, persentase peningkatan level IHSG telah melampaui peningkatan indeks harga saham di bursa-bursa negara lain seperti Shanghai Stock Exchange (14,38%), New York Stock Exchange (4,28%), Singapore Exchange (3,37%), Australia Stock Exchange (2,84%), Tokyo Stock Exchange (2,41%), Bursa Malaysia (0,23%), dan Korea Exchange (-2,33%).

Kata Irmawati, data itu menunjukkan sepanjang Januari-Oktober 2014, potensi imbal hasil investasi di pasar modal Indonesia lebih menjanjikan dibanding bursa-bursa di negara lain tersebut. Sementara itu tercatat, di sepanjang tahun ini jumlah aliran dana investor asing sudah mencapai Rp49,70 triliun. Data Bursa Efek Indonesia mencatat, selepas krisis 2008 silam, total investor asing sudah menanamkan dananya senilai Rp 103,50 triliun di pasar modal Indonesia.

Dewan Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida pernah bilang,  saat ini minat investor lokal di pasar modal masih rendah dibandingkan negara tetangga. Maka dalam rangka pendalaman pasar modal, OJK akan terus menjalankan edukasinya di luar pulau Jawa. Lantaran saat ini kebanyakan banyak orang yang paham dan mengenal pasar modal hanya sekitar pulau Jawa,”ungkapnya.

Menurutnya, langkah sosialisasi saat ini memang belum luas, karena itu pihaknya terus edukasi pasar modal, sehingga aksesnya lebih luas dan dapat dijangkau oleh masyarakat,”Di luar Pulau Jawa masih banyak daerah yang kurang paham investasi. Kita bakal genjot terus, biar masyarakat yang berada di luar Jawa yang ada di daerah bisa paham investasi," tegasnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…