RI-Singapura Bahas Peningkatan Ekonomi

NERACA

Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi di sektor perdagangan dan investasi. "Inti pertemuan tadi adalah perdagangan dan investasi. Meskipun tidak disebutkan berapa angka riil peningkatan kerja sama ekonomi, tapi telah dikatakan Menlu Singapura (Shanmugam) bahwa potensi ekonomi Indonesia dan Singapura yang dimitrakan baru seperempatnya. Jadi, ada 75% ruang yang harus ditingkatkan," kata dia di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Rabu (26/11).

Saat ini, Singapura merupakan mitra dagang Indonesia terbesar kedua dengan nilai US$42,3 miliar pada 2013. Pada periode Januari-Juli 2014 perdagangan bilateral Indonesia-Singapura telah mencapai US$42,99 miliar. Sedangkan nilai perdagangan bilateral Singapura-Indonesia pada periode yang sama mencapai US$43,4 miliar. Selain itu, Retno Marsudi juga menginginkan agar Singapura membeli kebutuhan produk pertanian, terutama buah dan sayur, dari Indonesia.

"Kita akan dorong ekspor barang pertanian, terutama buah dan sayur, agar Singapura tidak mengambil (membeli) dari negara yang lebih jauh," tegasnya.

Dia menambahkan, pemerintah akan mendirikan layanan perizinan satu pintu bagi investor dan calon investor di Indonesia untuk memfasilitasi kelangsungan bisnis mereka di Indonesia.

"Pemerintah Singapura menyambut baik rencana tersebut dan mereka memiliki harapan besar terkait bisnis dan investasi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo," kata Retno menyampaikan tanggapan Menlu Shanmugam.

Singapura merupakan negara penanam modal asing terbesar di Indonesia, yakni mencapai US$4,7 miliar pada 2013. Selain membahas peningkatan kerja sama ekonomi, Menlu RI dan Singapura juga menyoroti masalah keamanan regional dengan mendorong kesepakatan sentralis ASEAN.

"Singapura juga mendukung kepemimpinan Indonesia di ASEAN dalam isu keamanan, mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah terbesar di kawasan," tukas Retno Marsudi. [ant]

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…