Serap Saham Perdana di Pasar - Golden Plantation Beri Bonus Gratis Waran

NERACA

Jakarta – Selain melepaskan saham baru di pasar, PT Golden Plantation Tbk juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya satu miliar waran seri 1 atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana (IPO) yang menyertai saham baru perseroan,”Waran Seri 1 diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan,”kata Direktur Utama PT Golden Plantation, Budhi Istanto Suwito di Jakarta, Selasa (25/11).

Menurut Budhi, setiap pemegang empat saham baru perseroan, berhak memperoleh lima Waran Seri 1, di mana setiap portepel Waran Seri 1 memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Dia menjelaskan, harga penerbitan Waran Seri 1 sebesar Rp250-Rp300 per lembar saham. Penerbitan waran Seri 1 kali ini mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Budhi melanjutkan, Waran Seri 1 adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp100 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp per Waran Seri 1 tidak memiliki hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri 1 tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.

Apabila Waran Seri 1 tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri 1 tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlalu Waran Seri 1 tidak dapat diperpanjang lagi.

Sebagai informasi, perseroan yang bergerak bisnis perkebunan kelapa sawit ini bakal IPO sebanyak-banyaknya 800 juta saham atau setara 21,82% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah melakukan IPO.

Kata Budhi Istanto Suwito, nilai saham yang ditawarkan perseroan dalam IPO kali ini sebesar Rp250-Rp300 per lembar saham,”Harga yang kami tawarkan sebesar Rp250-Rp300 per lembar saham. Raihan dana bisa kami dapatkan Rp200 miliar-Rp240 miliar dalam melakukan IPO kali ini,”paparnya.

Menurutnya, dana IPO yang mencapai sebesar 68% saham akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan target yaitu PT Bailangu Capital Investement dan PT Persada Alam Hijau dan sebesar 32% saham akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perusahaan target.

Dia menjelaskan, perseroan juga berencana untuk  mengalokasikan saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 80 juta saham atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari saham yang ditawarkan akan dialokasikan untuk program alokasi program alokasi saham karyawan atau Employee Stock Allocation atau ESA. Demi meloloskan rencana IPO ini, perseroan sudah menunjuk PT CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…