Astra Kantungi Pinjaman US$ 300 Juta

Guna memenuhi modal kerja dan investasi, PT Astra International Tbk (ASII) berhasil mengantongi fasilitas pinjaman senilai US$ 300 juta,”Setiap tahun kami memang rutin mencari fasilitas-fasilitas pendanaan dari perbankan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir standby loan jarang dipakai karena internal cash flow Astra sudah mencukupi,” kata Head of Public Relations (PR) Astra Yulian Warman di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, pinjaman tersebut merupakan bagian dari standby loan perseroan. Fasilitas itu akan ditarik jika ada peluang untuk ekspansi. Sumber Global Capital pernah mengatakan, sebanyak delapan bank asing siap menyediakan dana kepada Astra. Bank-bank tersebut adalah Australia and New Zealand Bank (ANZ), Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU), Citi, HSBC, Mizuho, Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC), Sumitomo Mitsui Banking Corp (SMBC), dan United Overseas Bank (UOB).

Rencananya, Astra International berencana menggunakan fasilitas pinjaman revolving tiga tahun untuk kebutuhan modal kerja serta pelunasan utang. Sementara itu, berdasarkan catatan, Astra International menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 18,7-20,4 triliun pada 2015. Dana investasi tersebut meningkat 10-20 persen dibandingkan perkiraan realisasi tahun ini sekitar Rp 15-17 triliun.

Presiden Direktur Astra Interational Prijono Sugiarto pernah mengatakan, dana tersebut belum termasuk investasi perusahaan di sejumlah perusahaan asosiasi, seperti PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. “Jika dihitung bersama perusahaan-perusahaan itu, mungkin bisa Rp 5-6 triliun lebih besar,” kata Prijono, belum lama ini.

Astra akan menggunakan sebagian besar capex untuk membangun proyek infrastruktur, antara lain proyek jalan tol dan pembangkit listrik (power plant). “Kami akan fokus pada penyelesaian jalan tol Mojokerto-Kertosono, Serpong-Kunciran, dan pembangkit listrik PT United Tractors Tbk,” ungkap dia.

Astra juga serius mengincar proyek pembangkit listrik mulut tambang (mine mouth power plant) senilai US$ 900 juta di Sumatera Selatan. Kapasitas tersebut bisa mencapai 600 megawatt (MW). Bisnis pembangkit listrik merupakan bagian dari diversifikasi usaha perseroan tahun ini.

Astra mengutus anak usahanya di bidang konstruksi pertambangan, yaitu PT Pamapersada Nusantara (Pama), untuk mengikuti proses tender pembangkit listrik tersebut. Pama kini di bawah kendali langsung PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha Astra di bidang penjualan alat berat. (bani)

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…