2015, Defisit APBN Diproyeksikan 2,2% - Kenaikan BBM Subsidi

NERACA

Jakarta -  Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menjelaskan, desifit dalam APBN di tahun 2015 bisa lebih rendah dari target sekarang ini.  "Defisit APBN 2015 bisa diturunkan dari yang awalnya 2,2 persen. Diharapkan bisa mencapai di bawah 2,2 persen," jelas dia , di Jakarta, Senin (17/11). 

Presiden Jokowi telah menaikan harga BBM sebesar Rp2.000 per liter. Alhasil, harga BBM jenis premium mencapai Rp8.500 per liter dari awalnya Rp6.500. Sementara harga solar menjadi Rp7.500 per liter dari awalnya Rp5.500.

Kenaikan harga BBM subsidi resmi berlaku mulai pukul 00.00 WIB, Selasa 18 November 2014. Dia juga menjelaskan, pemerintah menghemat anggaran sebesar Rp120 triliun dari kenaikan harga BBM subsidi. "Untuk tahun 2014 ini, kita mendapat dana untuk dialokasikan ke sektor produktif sebesar Rp120 triliun. Itu untuk tahun ini saja," jelas Bambang .

Dana ini, kata dia, akan dialokasikan untuk mewujudkan visi misi Presiden Jokowi. Dia menjelaskan, penetapan besaran penurunan harga BBM ini juga memperhatikan dua hal.

Sebelumnya Chatib Basri yang juga mantan Menteri Keuangan era kepemimpinan SBY juga memprediksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 berada di bawah angka 2,5 persen. Ia mengatakan besaran defisit anggaran ini akan tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintahan baru, terutama terkait dengan subsidi bahan bakar minyak.  "Saya hanya bisa mengasumsikan bahwa pemerintah baru dengan base line. Kalau base line itu pada range 1,7-2,5 persen," kata Chatib.

Dia mengatakan kebijakan yang dipilih pemerintah baru, terutama ihwal BBM bersubsidi, akan mempengaruhi jumlah defisit APBN 2015. "Tapi bila pemerintah baru mengambil kebijakan dengan menurunkan subsidi BBM, defisitnya bisa di bawah 1,7 persen. Bahkan bisa di bawah 1,5 persen," katanya.

Tahun ini, pemerintah memproyeksikan defisit APBN 2014 akan berada pada angka 2,6 persen. Chatib mengatakan, dengan kembali berjalannya ekspor mineral Indonesia, defisit APBN diprediksi bisa jauh lebih kecil menjadi 2,4 persen.

Namun begitu, menurutnya penyebab defisit tersebut karena penurunan target pendapatan negara yang tidak sebanding dengan kenaikan beban belanja negara. Hal ini termasuk termasuk tambahan alokasi untuk anggaran pendidikan.

Menurut Menteri Keuangan, Chatib Basri, defisit APBN tahun 2014 yang semula ditargetkan sebesar 1,69% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), berpotensi membengkak menjadi lebih dari 3,0% terhadap PDB.

Hal tersebut berarti melebihi ambang batas maksimum defisit sebesar 3,0% dari PDB, sebagaimana tercantum pada Pasal 12 Ayat (3) UU no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

"Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah pengendalian dan pengamanan pelaksanaan APBN, dengan menjaga defisit dalam batas yang aman," katanya. [agus]

BERITA TERKAIT

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

Sumber Daya Air Jadi Prioritas Pembangunan IKN

  NERACA Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sektor sumber daya air (SDA) dan infrastrukturnya menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

Sumber Daya Air Jadi Prioritas Pembangunan IKN

  NERACA Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sektor sumber daya air (SDA) dan infrastrukturnya menjadi…