Serapan Anggaran 2011 Masih Minim - SBY Ingatkan Menteri Tinggal 4 Bulan Lagi

NERACA 

Jakarta - Presiden SBY terlihat mulai kesal dengan kinerja para menteri dan pimpinan lembaga negara yang tak serius membelanjakan anggarannya. Masalahnya rendahnya penyerapan anggaran bisa mengganggu target pertumbuhan ekonomi. Padahal 2011 tinggal  4 bulan. “Kalau itu tidak segera diperbaiki dalam waktu yang tinggal 4 bulan, kita semua ikut bertanggungjawab untuk tidak tercapainya pertumbuhan yang kita harapkan termasuk dampak positif," kata Presiden SBY dalam sidang kabinet di kantornya, Jakarta, Selasa (6/9)

 

Lebih jauh Kepala Negara mengeluhkan belanja modal tak seperti yang diharapkan. “Yang harus saya sampaikan belanja modal di jajaran kementerian dan lembaga tertentu masih jauh dari harapan kita,” tambahnya.

 

Dikatakan Presiden, rendahnya penyerapan anggaran belanja pemerintah terutama belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan produktif membuat sasaran pertumbuhan ekonomi seringkali tak tercapai. "Jangan sampai harusnya kita capai (pertumbuhan ekonomi) 7% hanya 6,6%. Harusnya 7,5% hanya 7% karena anggaran tidak dibelanjakan. Saya sudah ingatkan berkali kali dan nanti ada detilnya,," katanya.

 

Karena itu SBY minta penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga bisa lebih efektif lagi dan lebih cepat sehingga sasaran ekonomi bisa tercapai. SBY meminta menteri di jajarannya melakukan perbaikan internal. "Oleh karena itu saya masih memberi kesempatan pada saudara semua untuk betul-betul dilaksanakan dengan baik sehingga semua sasaran bisa kita capai," kata SBY.

 

SBY mengungkapkan rancangan belanja pemerintah (RAPBN) yang mencapai sekitar Rp1200 triliun ditambah defisit, satu setengah persen lebih diharapkan dapat dibelanjakan dengan baik dan tepat. " "Ekonomi tumbuh, pengangguran berkurang. Pengangguran berkurang, kemiskinan berkurang. Bila di pemerintah pusat dan daerah tidak benar-benar membelanjakan anggaran sesuai rencana, pada hakikatnya mengurangi capaian pertumbuhan ekonomi, pengurang pengangguran dan kemiskinan," jelasnya.

 

SBY menceritakan bila kemarin dirinya membahas bersama wapres, tiga menko dan UKP4 untuk lihat ini semua. “Yang harus saya sampaikan belanja modal di jajaran 42 kementerian dan lembaga-lembaga tertentu itu masih jauh dari harapan kita. Kalau itu tidak segera diperbaiki dalam waktu yang tinggal empat bulan," tambah dia.

 

Di samping itu, SBY menyampaikan, perlu ada evaluasi terhadap sasaran-sasaran yang ingin dicapai agar lebih baik. "Sampai Agustus kemarin menurut saya belum optimal dicapai," tutur dia.

 

Sementara itu, Menteri PPN/Ketua Bappenas Armida Alisjahbana  menegaskan pemerintah masih optimis pertumbuhan ekonomi mencapai target 6,6% sampai akhir 2011 ini, walaupun ada beberapa kendala dalam mencapai tujuan tersebut. "Seringkali karena perencanaan pengadaannya kementerian itu tidak dari awal. Perencanaan program proyek itu oke, tapi perencanaan pengadaan tidak semua menyiapkan dari awal," ungkapnya

 

Perencanaan pengadaan ini dijelaskan Armida adalah rencana kegiatan dari kementerian-kementerian seperti persiapan dokumen, persiapan tender, dan akhirnya dapat terjadwal kapan menarik uang sehingga penyerapan kementerian bisa diatur.

 

Walaupun ada kendala perencanaan pengadaan seperti ini, Armida tetap optimistis pertumbuhan ekonomi akan sesuai target karena kuatnya sektor konsumsi masyarakat, investasi yang terus meningkat, dan ekspor yang terdifersifikasi. "Konsumsi masyarakat harus dijaga, dan investasi on track lah ya, dan juga ekspor memang sangat tergantung kondisi global walaupun pasar kita cukup terdiversifikasi," jelasnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…